Network
Salah satu kriteria yang dinilai oleh tim melibatkan perilaku anak. Data-data ini menentukan apakah anak pada umumnya taat, atau jika anak cenderung berperilaku tidak baik dengan berbohong, berkelahi, mencuri, atau mengamuk.
Para peneliti menemukan fakta bahwa sebuah keluarga yang memelihara anjing ternyata punya dampak yang bagus untuk perilaku anak anak mereka.
Baca Juga: Nomophobia, Jenis Fobia Baru yang Hinggapi Anak Milenial Sekarang
Bahkan, ada penurunan 30 persen dalam masalah perilaku bagi keluarga yang memiliki anjing, dibandingkan dengan keluarga yang tidak memiliki hewan peliharaan anjing.
Perilaku berikutnya yang dinilai adalah hal hal yang melibatkan hubungan antara anak dan teman-temannya.
Secara khusus peneliti menentukan apakah anak cenderung menghindari bersosialisasi dengan orang lain, apakah anak tetap baik baik saja meskipun ia sering dibully, atau bagaimana dampaknya terhadap seorang anak yang dianggap sebagai teman yang baik dan populer dibanding dengan yang lain.
Baca Juga: Amerika Berencana Blokir TikTok yang Dianggap Gagal Lindungi Anak
Sekali lagi para peneliti melihat ada manfaat signifikan yang ditemukan untuk keluarga yang memiliki seekor anjing, dengan peningkatan 40 persen dalam perilaku sosial yang berhubungan dengan teman sebaya dibandingkan dengan anak-anak dalam keluarga yang bukan pemilik anjing.
Serangkaian kualitas penting lainnya yang diukur melibatkan apa yang oleh psikolog disebut "perilaku prososial." Ini termasuk kualitas kepedulian, membantu, berbagi, bersikap baik kepada anak-anak lain, dan biasanya menjadi perhatian orang lain.
Perilaku positif ini 34 persen lebih mungkin terjadi pada anak-anak dari keluarga pemilik anjing.
