5 Bahaya Diet Protein Jika Dilakukan Dengan Jangka Panjang dari Dokter Emasuperr

- 26 Desember 2021, 18:45 WIB
5 Bahaya Diet Protein Jika Dilakukan Dengan Jangka Panjang dari Dokter Emasuperr
5 Bahaya Diet Protein Jika Dilakukan Dengan Jangka Panjang dari Dokter Emasuperr /pixabay/silviarita

SEMARANGKU - Berikut 5 bahaya diet protein jangka panjang atau dilakukan secara berlebihan menurut dokter Emasuperr.

Dokter Emasuperr menjelaskan bahwa diet protein sebenernya punya banyak sekali manfaat untuk menurunkan berat badan dengan cepat jika digunakan dengan tepat. 
 
Dokter Emasuperr juga menjelaskan bahwa diet protein merupakan diet sehat yang terbukti membantu menurunkan berat badan dengan cepat, menurunkan kadar lemak tubuh, membantu menambah massa otot, dan membantu menstabilkan insulin dalam darah. 

Kadar protein yang dianjurkan setiap harinya 0.8gr/berat badan/hari. Maka jika berat badan 60kg , setiap harinya mengkonsumsi rata-rata 48gram/hari.
 
 
Namun jika diet, rata-rata mengkonsumsi 1,5gr-2gr/berat badan/hari. Maka jika berat badan 60kg, setiap harinya mengkonsumsi rata-rata 90gram-120gram/hari.
 
Dan masih bisa ditoleransi jika diet protein dilakukan dalam waktu 1 sampai 2 minggu lamanya.
 
Namun tidak semua orang cocok dengan diet protein dan terbukti secara ilmiah ada beberapa gangguan kesehatan yang akan terjadi pada seseorang jika melakukan diet protein dalam jangka waktu yang cukup lama yaitu lebih dari 3 bulan.
 
Dikutip dari channel Youtube dokter Emasuperr, inilah 5 bahaya diet protein jika dilakukan dengn jangka panjang.
 
 
1. Gangguan homeostasis tulang dan kalsium
 
Diet tinggi protein menghasilkan sejumlah besar asam dalam cairan tubuh. 
 
Kondisi tubuh yang asam itu secara langsung dapat menghambat reabsorbsi kalsium yang mengarah ke hiperkalsiuri.
 
Hiperkalsiuria menghambat penyerapan kalsium dalam tulang sehingga meningkatkan resiko penipisan tulang, kekroposan tulang atau osteoporosis.
 
Jika melakukan diet protein dengan jumlah yang tepat, bisa meningkatkan kepadatan tulang.
 
Namun jika diet proteinnya dilakukan dengan jangka panjang sehingga mengalami asam, dan menyebabkan hiperkalsuria akan mengurangi penyerapan asupan kalsium pada tulang sehingga menyebabkan penipisan tulang dan pengkroposan tulang.
 
2. Gangguan fungsi ginjal
 
Ketika protein dicerna dalam tubuh akan menghasilkan banyak limbah-limbah. 
 
Limbah tersebut akan disaring oleh ginjal dan ketika ginjal tidak mampu lagi menyaring limbah-limbah tersebut maka itu akan menyebabkan gangguan fungsi ginjal.
 
3. Asam urat 
 
Melakukan diet protein lebih dari 12 minggu terbukti dapat menumpuk asam urat serta meningkatkan keasamaan dalam darah, menimbulkan batu ginjal.
 
Jika mempunyai gejala batu ginjal atau resiko penyakit batu ginjal maka sangat tidak disarankan untuk mengkonsumsi protein dalam jumlah yang besar dan jangka waktu yang lama.
 
4. Peningkatan resiko kanker 
 
Konsumsi daging merah olahan terbukti meningkatkan resiko kanker kolorektal atau usus.
 
Serta mengkonsumsi daging merah dalam jumlah besar dan produk susu yang mengandung protein dapat meningkatkan resiko munculnya kanker prostat pada pria di usia 50 tahun ke atas.
 
Maka ketika masih muda usia 20-30 tahunan, melakukan diet protein belum ada terlihat masalah.
 
Tapi jika terakumulasi terus-menerus dan menumpuk tanpa disadari di usia lanjut 40-50 tahun, jika tidak diawasi bisa menimbulkan risiko baru yaitu kanker prostat kolorektal maupun kanker payudara pada wanita. 
 
5. Gangguan fungsi hati
 
Gangguan fungsi hati timbul karena adanya hiperalbuminuria atau kadar protein yang terlalu tinggi pada darah.
 
Itu bisa meningkatkan transmigrasi pada hati sehingga seseorang yang terlalu banyak makan protein dan sudah mengalami gangguan fungsi hati bisa menyebabkan perut nyeri, begah, dan kembung.  
 
Akan terasa sangat tidak nyaman juga diarah ulu hati mirip seperti penyakit maag tapi bukan disebabkan oleh lambung namun disebabkan oleh hati yang bermasalah.
 
Sebenarnya, diet protein sangat bagus untuk kesehatan jika dilakukan dengan tepat untuk membantu menurunkan berat badan, membantu pasien obesitas, da  membantu mengontrol gula darah. 
 
Dansebaiknya harus dihentikan ketika tujuan sudah tercapai. Jangan dilakukan secara berlebihan dan berkepanjangan.
 
Demikian adalah bahaya diet protein bagi kesehatan jika dilakukan secara berlebihan.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x