Semarangku – Biasanya emosi muncul karena suatu kekecewaan yang terjadi akibat sesuatu tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Banyak sekali orang yang terkadang sulit sekali mengendalikan emosi, bahkan tidak ragu untuk mengungkapkan nya dengan marah-marah di tempat umum.
Jika seseorang mengalami emosi sesekali masih wajar atau normal, tetapi jika sering terjadi itu bisa jadi gejala dari Intermittent Explosive Disorder.
Intermittent Explosive Disorder adalah ekspresi dari emosi yang ditandai dengan kekerasan secara verbal maupun fisik.
Baca Juga: Sulit Mengungkapkan Emosi? Simak 4 Tanda Bahwa Kecemasan Menganggu Hidupmu
Kadang orang yang mengalami Intermittent Explosive Disorder mengekspresikan emosi tidak sesuai dengan situasi yang dihadapi dan cenderung berlebihan.
Apabila dibiarkan orang yang memiliki Intermittent Explosive Disorder akan berdampak negatif pada dirinya sendiri maupun orang-orang disekitarnya.
Seperti pada teman, pasangan, atau keluarga dekat sekalipun. Tentu hal itu jangan sampai terjadi karena akan sangat merugikan.
Dilansir semarangku dari channel youtube SKWAD Health seorang ahli psikologi bernama Alexandra Gabriella Adeline, S.Psi, M.Psi, C.Ht memberikan beberapa tips untuk dapat mengendalikan emosi
Baca Juga: 5 Tanda Bahwa Kamu Kuat Secara Emosional, Salah Satunya Tidak Membiarkan Emosi Menjadi Liar
Berikut ini beberapa tips nya:
- Lakukan latihan relaksasi
Seperti bernafas yang dalam dilakukan berulang kali secara terus-menerus selama 5 sampai 10 menit.
Kemudian bisa juga dengan yoga dan refreshing ke tempat-tempat seperti danau, pantai, ataupun tempat wisata alam lainnya yang bisa menyejukkan hati dan pikiran.
- Ubah sudut pandang
Carilah sudut pandang yang lebih positif, menenangkan, dan logis sehingga bisa menghadapi situasi nya yang sedang dihadapi dengan rasional.
- Pelajari cara komunikasi yang baik
Cobalah untuk belajar mendengarkan lawan bicara kita, apa yang ingin mereka sampaikan.
Kemudian jika ingin menanggapi perkataan lawan bicara pikirkanlah terlebih dahulu apakah itu akan menyakiti perasaannya atau tidak.
- Merubah lingkungan
Jika sudah kewalahan menghadapi stressor yang terjadi lingkungan kita.
Tidak ada salahnya untuk merubah lingkungan tersebut, atau sekedar melakukan me time untuk mencari ketenangan di dalam diri.
- Belajar mengelola emosi
Yaitu dengan menstabilkan emosi, belajar untuk rileks ketika menghadapi berbagai macam keadaan.
Ketika ingin marah berusahalah rem diri dengan mengingat hal-hal baik pada lawan bicara kita.
- Belajar mencari jalan keluar terbaik dalam menyelesaikan masalah
Cobalah untuk berfikir lebih luas sebelum mengungkapkan emosi secara berlebihan, seperti memikirkan cara lain dalam menyelesaikan masalah yang sebelumnya tidak terfikirkan.***