Tahapan Pengembangan Obat Tradisional di Indonesia

- 10 Oktober 2021, 10:21 WIB
Tahapan Pengembangan Obat Tradisional di Indonesia
Tahapan Pengembangan Obat Tradisional di Indonesia /Pixabay/conggerdesign

Cara pemberian obat tradisional yang diuji dan bentuk sediaan disesuaikan dengan cara pemberiannya pada manusia.

Kelima, standardisasi sederhana, penentuan identitas dan pembuatan sediaan terstandar.

Pada bagian ini dilakukan standarisasi simplisia, penentuan identitas, dan menentukan bentuk sediaan yang sesuai.

Bentuk sediaan obat tradisional sangat mempengaruhi efek yang ditimbulkan.
Bahan segar berbeda efeknya dibandingkan dengan bahan yang telah dikeringkan.

Proses pengolahan seperti direbus, diseduh dapat merusak zat aktif tertentu yang bersifat termolabil.

Sebagai contoh tanaman obat yang mengandung minyak atsiri atau glikosida tidak boleh dibuat dalam bentuk decoct karena termolabil.

Demikian pula prosedur ekstraksi sangat mempengaruhi efek sediaan obat herbal atau tradisional yang dihasilkan.

Keenam, uji klinik obat tradisional. Untuk dapat menjadi fitofarmaka maka obat tradisional harus dibuktikan khasiat dan keamanannya melalui uji klinik.

Seperti halnya dengan obat modern maka uji klinik berpembanding dengan alokasi acak dan tersamar ganda yang merupakan desain uji klinik baku emas.

Uji klinik pada manusia hanya dapat dilakukan apabila obat tradisional tersebut telah terbukti aman dan berkhasiat pada uji preklinik.

Halaman:

Editor: Risco Ferdian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah