Tahapan Pengembangan Obat Tradisional di Indonesia

- 10 Oktober 2021, 10:21 WIB
Tahapan Pengembangan Obat Tradisional di Indonesia
Tahapan Pengembangan Obat Tradisional di Indonesia /Pixabay/conggerdesign

Pada tahap ini obat tradisional diharapkan berkhasiat untuk penyakit yang menduduki urutan atas dalam angka kejadiannya berdasarkan pola penyakit.

Selain itu, obat tradisional berdasarkan pengalaman harus berkhasiat untuk penyakit tertentu dan menjadi alternatif penyakit tertentu, seperti AIDS dan Kanker.

Kedua, tahap uji preklinik, pada bagian ini uji preklinik dilakukan secara in vitro dan in vivo pada uji coba hewan untuk melihat toksisitas dan efek farmakodinamiknya.

Menurut pedoman pelaksanaan uji klinik obat tradisional yang dikeluarkan Direktorat Jenderal POM Departemen Kesehatan RI uji coba hewan yang digunakan untuk sementara satu spesies.

Sedangkan menurut pendapat WHO dalam pelaksanaaan uji coba hewan menganjurkan pada dua spesies.

Ketiga, melakukan uji teksisitas yang bertujuan untuk menentukan LD50 (lethal dose50).

LD50 merupakan dosis yang mematikan 50% uji coba hewan, menilai berbagai gejala toksik, spektrum efek toksik pada organ, dan cara kematian.

Uji LD50 perlu dilakukan untuk semua jenis obat yang akan diberikan pada manusia.

Keempat, uji farmakodinamik bertujuan untuk meneliti efek farmakodinamik dan menelusuri mekanisme kerja dalam menimbulkan efek dari obat tradisional tersebut.

pada bagian uji farmakodinamik penelitian dilakukan secara in vitro dan in vivo
pada uji coba hewan.

Halaman:

Editor: Risco Ferdian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah