Preeklamsia, Masalah Kehamilan yang Mengancam Jiwa: Ketahui Tanda, Gejala dan Cara Mencegahnya

22 Mei 2023, 07:00 WIB
Preeklamsia, Masalah Kehamilan yang Mengancam Jiwa: Ketahui Tanda, Gejala dan Cara Mencegahnya / /Pixabay.com/

SEMARANGKU - Salah satu masalah kehamilan yang dapat terjadi pada ibu hamil yaitu preeklamsia.

Kondisi preeklamsia merupakan masalah kehamilan yang ditandai dengan tekanan darah tinggi dan kadar protein yang tinggi dalam urin. Umumnya, preeklamsia terjadi setelah 20 minggu kehamilan.

Masalah kehamilan preeklamsia dapat menjadi komplikasi dan membahayakan ibu serta anak. Perhatian yang besar untuk mengetahui tanda, gejala dan cara pengobatan preeklamsia adalah upaya untuk menurunkan terjadinya preeklamsia.

Oleh karena itu, dibentuklah peringatan Hari Preeklamsia Sedunia setiap tanggal 22 Mei sebagai bentuk kesadaran akan komplikasi kehamilan yang parah dan bahaya terkait tekanan darah tinggi.

Baca Juga: Tips Menjaga Kehamilan Tetap Sehat, Ibu Hamil Wajib Tahu dan Perhatikan Hal Ini

Pada penderita preeklamsia tahap awal, ditandai dengan tekanan darah tinggi, retensi air dan adanya protein dalam urin. Hal tersebut dapat diketahui melalui pemeriksaan secara rutin.

Pada saat pemeriksaan, mintalak untuk melakukan pemeriksaan tekanan darah, kadar urin, fungsi ginjal dan beberapa tes lainnya.

Mengutip preeclamsia.org (21/5), pada penderita preeklamsia berat, beberapa tanda dan gejala ini bisa dirasakan.

Baca Juga: 6 Kesalahan Paling Sering Dilakukan Saat Melakukan Pengendalian Kehamilan Program Keluarga Berencana

1. Sakit kepala

Sakit kepala yang berdenyut atau terasa seperti migrain dan tidak hilang dalam waktu tertentu maka segera periksakan ke dokter.

 2. Penglihatan kabur

Penglihatan yang kabur dan buram juga dikaitkan dengan adanya resiko preeklamsia. Oleh karena itu, jika merasa tidak nyaman pada penglihatan selama masa kehamilan pastikan untuk menemui dokter.

3. Edema (adanya pembengkakan di tangan dan wajah)

Pembengkakan dalam jumlah tertentu adalah normal selama kehamilan tetapi jika merasakan bengkak di kaki maka perlu diperhatikan dan menemui dokter.

4. Nyeri pada perut dan bahu

Nyeri punggung memang menjadi keluhan umum saat masa kehamilan tetapi hal tersebut dapat mengidentifikasi adanya masalah hati atau gejala preeklamsia.

Tetapi jika merasakan nyeri punggung disertai nyeri pada bahu atau perut maka sebaiknya lakukan pemeriksaan ke dokter.

5. Mual muntah

Mual dan muntah atau biasa disebut “Morning sickness” juga merupakan gejala umum pada masa kehamilan. Tetapi morning sickness umumnya akan hilang setelah trimester pertama.

Sehingga jika terjadi mual muntah secara tiba-tiba di pertengahan kehamilan terutama disertai flu atau masalah empedu maka pastikan untuk memeriksakan tekanan darah dan pemeriksaan urin.

Tanda dan gejala penyerta dari preeklamsia adalah buang air kecil dalam jumlah sedikit, sesak nafas, penurunan kadar trombosit dan adanya gangguan fungsi hati.

Berdasarkan laman babylist.com (21/5), terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya preeklamsia, diantaranya:

1. Melakukan kunjungan rutin ke layanan kesehatan sebelum dan setelah melahirkan

Pemeriksaan rutin dapat meminimalisir terjadinya preeklamsia, sekalipun ibu hamil mengalami preeklamsia hal tersebut lebih cepat dideteksi sehingga lebih cepat juga ditangani.

2. Melakukan diet preeklamsia

Menjaga pola makan merupakan salah satu cara mencegah preeklamsia. Mengonsumsi banyak buah, sayur, biji-bijian, lemak sehat dan protein merupakan cara baik menerapkan pola makan saat hamil maupun tidak.

Mengonsumsi makanan tinggi asam folat, kalsium, vitamin D dan zat besi juga baik untuk meningkatkan pertumbuhan dan kesehatan janin.

3. Mengurangi stress dan tidur nyenyak

Stress pada ibu hamil mempengaruhi perkembangan anak. Oleh karena itu, usahakan mengurangi stress dan melakukan tidur nyenyak selama masa kehamilan.

4. Pengaturan berat badan

Orang yang memiliki berat badan berlebih (obesitas) lebih tinggi mengalami resiko preeklamsia. Oleh karena itu, peningkatan berat badan pada masa kehamilan tidak berada di batas normal.

5. Olahraga

Hamil tidak menghalangi untuk melakukan olahraga. Selama kehamilan lakukan olahraga secara rutin dengan tetap menjaga keselamatan bayi seperti yoga, karena olahraga dipercaya memiliki banyak manfaat bagi kesehatan.

6. Meditasi dan suplemen

Melakukan meditasi dapat membuat pikiran lebih tenang. Konsumsi suplemen pada masa kehamilan juga membantu memenuhi asupan nutrisi yang dibutuhkan ibu hamil,

Demikian tanda, gejala dan cara untuk mencegah terjadinya preeklamsia.***

Editor: Heru Fajar

Tags

Terkini

Terpopuler