Stres Berkepanjangan Bisa Menyebabkan Depresi Terutama Pada Anak, Berikut yang Harus di Perhatikan!

6 Maret 2023, 10:35 WIB
Stres Berkepanjangan Bisa Menyebabkan Depresi Terutama Pada Anak, Berikut yang Harus di Perhatikan! /pixabay.com/cherylholt

 

SEMARANGKU – Stres tidak hanya terjadi kepada orang dewasa maupun orang tua, melainkan terjadi juga terhadap anak. Stres berkepanjangan bisa menyebabkan depresi.

Dimana anak masih rentan dalam menghadapi sebuah tekanan terhadap lingkungannya, untuk menyelesaikan masalah tersebut seorang anak membutuhkan bimbingan dari orang yang sudah lebih dewasa.

Karena anak yang masih minim pengalaman dan kurangnya kemampuan dalam menyelesaikan masalah atau menghadapi masalah.

Baca Juga: Jadwal Acara Indosiar Hari Ini, Senin, 6 Maret 2023, Mega Film Asia Sixty Million Dolar Man Akan Tayang!

Menurut Psikolog dari Universitas Indonesia Rose Mini Agus Salim menyampaikan seorang anak yang mendapatkan tekanan seperti perundungan atau mendapat sesuatu yang tidak nyaman dalam kehidupannya, bisa merasakan stres berkepanjangan hingga berujung depresi.

“Kalau tidak ada teman atau lingkungan yang bisa membantu dia untuk melakukan sesuatu terhadap masalah dan dia juga tidak bisa menyelesaikan masalah tersebut, dia bisa saja menjadi stres yang berkepanjangan, bisa depresi,” ujar Rose dalam keterangan pesan yang diterima ANTARA di Jakarta, Minggu.

Selain itu, stres yang berkepanjangan terjadi karena kemampuan dan pengalaman anak masih sedikit dalam mengatasi dan menghadapi masalah serta tidak tahu cara menyelesaikannya sendiri. Dari dosen Psikolog mengatakan anak memiliki cara untuk mempersepsikan stres yang berbeda-beda tergantung dari pengalaman dan apa yang pernah dia lihat untuk menyelesaikan masalahnya tersebut dan cenderung berdampak bisa melakukan apa saja yang menurut pemikiran anak adalah hal baik.

Baca Juga: Sinopsis Drama Korea Oasis, Tayang Perdana 6 Maret 2023!

“Kalau masalah yang berat sekali dan dia tidak bisa meminta bantuan terhadap lingkungannya, bisa menjadi sesuatu yang berat untuk dia. Stres juga bisa berdampak pada anak yang tidak bisa mengatasi masalah, anak-anak itu cenderung melihat apa yang dipikir baik sebagai jalan pintas dari masalah tersebut,” kata Rose.

Banyaknya konten atau tontonan yang dikonsumsi anak juga bisa berpengaruh terhadap persepsi anak dalam menyelesaikan masalah. Contohnya, menonton film atau konten di media sosial berisi orang bunuh diri karena mengalami masalah, anak bisa saja menilai itu sebagai cara menyelesaikan masalah.

Anak yang mengalami stres berkepanjangan akan mengalami perubahan perilaku, seperti menarik diri dari lingkungan, tidak mau bergaul dengan teman sebayanya dan tidak nafsu makan. Jika melihat perilaku anak berubah, orang tua atau guru harus menanyakan yang terjadi pada anak untuk memvalidasi perasaannya.

Rose juga menilai orang-orang yang berada di sekitar anak perlu memahami isu depresi pada anak, karena anak belum bisa menceritakan masalah yang dihadapinya secara terbuka kepada orang lain.

Baca Juga: Jadwal Siaran Trans 7 Hari ini, Senin, 6 Maret 2023, Ada The Police dan Lapor Pak

“Melalui perilakunya yang berbeda, kita mulai bisa menanyakan hal itu. Kadang-kadang anak sudah menceritakan, tapi kemudian kita mengatakan ‘tidak usah dipikirkan’ atau ‘tidak usah didengarkan’. Masalahnya, tidak semudah itu bagi seorang anak menerimanya,” ucap Rose.

Validasi perasaan tidak nyaman pada anak adalah penting agar perasaan itu tidak memberikan bekas yang mendalam terhadap anak. Anak perlu dibantu untuk menjawab siapa orang-orang yang merundung atau apa yang membuatnya merasa tidak nyaman dan menanyakan masalah apa yang terjadi yang sedang dihadapi anak.

Peran orang tua sangat penting dalam membimbing dan mengarahkan anak untuk mengatasi setiap permasalahan atau tekanan yang dihadapi seorang anak.

Tidak hanya pada lingkungan tempat tinggal, tetapi jika anak memiliki permasalahan yang terjadi di sekolah dan adanya perubahan sikap yang drastis pada anak. Disitulah peran seorang guru dalam mendidik untuk mengetahui dan mengatasi permasalahan apa yang terjadi pada anak, jika mengalami permasalahannya di sekolah.***

Editor: Risco Ferdian

Tags

Terkini

Terpopuler