Baca Juga: Menggunjing dalam Islam, Berikut Dasar Hukumnya dari Kitab Tanbihul Ghofilin
Lalu, para setan tersebut turun dan menyampaikan kepada tukang sihir. Dari tukang sihir diceritakanlah kepada seluruh manusia dan mereka meyakini perkataan tukang sihir tersebut sama dengan yang mereka alami di dunia ini.
Setelah tukang sihir tersebut percaya kepada perkataan setan, maka setan membisikkan perkataan-perkataan sihir dan menambahkan 70 kalimat pada setiap kalimatnya yang dicatatkan pada buku-buku dan disebarlah di kalangan kaum Bani Israel.
Mendengar hal tersebut, Nabi Sulaiman As menyuruh semua orang untuk mengumpulkan buku-buku sihir dan menyitanya. Lalu, Nabi Sulaiman menguburkan buku-buku tersebut di bawah singgasananya.
Baca Juga: Hadis Tentang Ahli Kubur, Dialog Orang Mati kepada Orang Hidup dan Pentingnya Baca Al-Fatihah
Baca Juga: Khitan bagi Perempuan Muslim, Dasar Hukum dan Hikmahnya
Konon, kursi singgasana Nabi Sulaiman tidak pernah disinggahi setan atau jin, sebab tubuhnya akan terbakar dengan sendirinya.
Nabi Sulaiman berkata, “Tidak sesekali aku mendengar seseorang mengatakan bahwa setan-setan itu mengetahui sesuatu hal yang ghaib, melainkan pasti aku akan menebas lehernya.”
Dari sinilah, tidak ada yang bisa mengambil buku-buku sihir tersebut melainkan pasti akan celaka. Begitulah Nabi Sulaiman membasmi ilmu hitam pada masanya.
Baca Juga: Surat At Tin Ayat 1-8 Lengkap dengan Latin dan Terjemahan Bahasa Indonesia