Misalkan ushalli sunnatal fajri rok’ataini ada’an lillahi ta’ala atau boleh juga ushalli sunnatal barodi rok’ataini ada’an lillahi ta’ala, sunnatas subhi, dan seterusnya. Atau boleh juga dengan versi yang lebih lengkap yaitu
اُصَلِّيْ سُنَّةَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ اْلقِبْلَةِ اَدَاءً لِلَّهِ تَعَالَى
Usholli sunnatas shubhi rok'ataini mustaqbilal qiblati adaa-an lillaahi ta'aala.
Artinya: Saya niat sholat sunnah subuh 2 rakaat dengan menghadap ke arah kiblat sendiri karena Allah Ta'ala.
Rasulullah SAW dalam melaksanakan sholat ini tidak berlama-lama meskipun nilai pahalanya mengalahkan dunia beserta isinya.
Rasulullah SAW cukup membaca surat Al-Kafirun dalam rakaat pertama (setelah Al-Fatihah) dan Al-Ikhlas (setelah Al-Fatihah) pada rakaat kedua. Atau dengan membaca Alam Nasyrah (surat Al-Insyirah) pada rakaat pertama dan Alam Taro (Surah Al-Fiil) pada rakaat ke dua.
Dalam Nihayatuz zain, anjuran untuk membaca wirid khusus setelah dua rakaat sambil menunggu shalat subuh. Bacaan itu adalah sebagai berikut:
(1) Ya Hayyu Ya Qayyum La Ilaha Illa anta, 40 kali (2) Surat Al-Ikhlas, 11 kali
(3) Surat Al-Falaq, 1 kali
(4) Surat An-Nas, 1 kali, dan