Jika Tetangga Maksiat, Apa yang Harus Dilakukan? Gus Baha: Ikuti Cara Ulama Agar Resikonya Kecil

- 20 Desember 2021, 18:07 WIB
Jika Tetangga Maksiat, Apa yang Harus Dilakukan? Gus Baha: Ikuti Cara Ulama Agar Resikonya Kecil
Jika Tetangga Maksiat, Apa yang Harus Dilakukan? Gus Baha: Ikuti Cara Ulama Agar Resikonya Kecil /Pixabay/ahmadi19

SEMARANGKU – Gus Baha memberikan contoh bagaimana cara menegur tetangga yang melakukan maksiat.

Umat Islam diwajibkan untuk nahi munkar atau memerangi kemunkaran. Tetapi ada cara yang diajarkan Ulama seperti yang dicontohkan oleh Gus Baha agar resikonya kecil.

Memerangi kemunkaran tidak harus dengan cara yang brutal. Gus Baha meminta umat Islam agar memikirkan resiko sebelum bertindak.

Baca Juga: Kabar Dunia Akan Kiamat Karena Banyak Ulama Meninggal, Gus Baha: Walisongo Meninggal, Agama Tetap Jalan

Baca Juga: Ada Alasan Kenapa Nabi Muhammad Berdoa Panjang Umur, Gus Baha: Lebih Penting Dunia Daripada Akhirat

Masalah memerangi kemunkaran memang perkara yang tidak mudah.

Karena ada beberapa masalah justru akan lebih besar dan berbahaya jika dipaksa harus selesai.

Seperti yang diutarakan oleh Imam Nawawi di beberapa kitab.

“Nahi munkar itu wajib selagi tidak berpotensi melahirkan maksiat yang lebih besar,” kata Gus Baha mengutip perkataan Imam Nawawi.

Tetapi Gus Baha meminta masyarakat tidak salah kaprah dengan fatwa ini. Bagaimanapun nahi munkar itu wajib sampai hari kiamat, tetapi juga harus mempertimbangkan resikonya.

“Tapi kita tetap yakin nahi munkar itu wajib hingga hari kiamat. Tapi kita punya perhitungan. Kadang nahi munkar melahirkan maksiat yang lebih besar,” kata Gus Baha.

Jika ada tetangga yang melakukan maksiat, Gus Baha memberikan contoh sikap yang dilakukan oleh para Ulama pada jaman dulu.

“Makanya para Ulama mempunyai tradisi misal tetangganya berbuat maksiat. Biasanya ditegur secara bertahap. Ibunya dulu yang ditegur, kemudian orang saleh disekelilingnya ditegur,” kata Gus Baha seperti yang dikutip SEMARANGKU dari YouTube Santri Gayeng.

Jadi untuk mengingatkan tetangga yang melakukan maksiat, sebaiknya tidak ditegur dengan cara yang kasar.

Kita harus mendekati keluarganya atau orang di sekitarnya dulu. Dengan begitu bisa meminimalisir resiko.

Karena terkadang jika seseorang ditegur secara langsung justru tidak membuatnya berhenti tapi justru melawan dan melakukan maksiat yang lebih buruk.

“Karena mereka paham jika anak itu ditegur, yang semula dosanya hanya dangdutan berubah jadi dosa mencemooh Kyai. Kadang ingin melakukan maksiat yang lebih buruk,” kata Gus Baha.***

Editor: Fitriyatur Rosidah

Sumber: YouTube SANTRI GAYENG


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah