Sstt! Diam-diam Eropa Ajak Kerjasama Biden untuk Tumbangkan China, Emmanuel Macron Ikut-ikutan?

- 18 November 2020, 07:30 WIB
Eropa Berharap Biden Bisa Bekerjasama untuk Menggoyahkan China.
Eropa Berharap Biden Bisa Bekerjasama untuk Menggoyahkan China. /Instagram.com/@emmanuelmacron/

SEMARANGKU – Diam-diam para pemimpin Uni Eropa mengajak Biden untuk bekerjasama untuk menumbangkan China.

Dalam sebuah opini yang terbit di The Washington Post, Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian dan mitranya dari Jerman Heiko Maas menguraikan seruan tersebut pada hari Senin, kurang dari dua minggu setelah pemilihan AS.

Para pemimpin Uni Eropa mengharapkan Presiden AS terpilih Joe Biden untuk bekerja dengan Eropa untuk menangani Beijing.

Baca Juga: BLT Subsidi Gaji BPJS Ketenagakerjaan Termin 2 Ditransfer ke 8 Juta Karyawan, Cek Namamu di Sini

Baca Juga: LIVE STREAMING Indonesian Idol 2020 Malam Ini di RCTI Gratis, Klik Link-nya dan Tonton Langsung

Bersama dengan Jerman dan Prancis yang juga menyerukan persatuan melawan negara-negara seperti China, Rusia, dan Iran.

“Dengan Biden, persatuan translantik yang lebih besar akan dimungkinkan berkaitan dengan otokrat dan negara-negara yang berusaha untuk meningkatkan kekuasaan mereka dengan merusak tatanan internasional atau regional. Tetapi pendekatan berprinsip tidak mengecualikan dialog dan kerja sama,” tulis mereka sebagaimana dilansir Semarangku dari laman South China Morning Post.

“Di bawah pemerintahan Biden, arah kebiajak luar negeri AS akan terus mengarah ke China, yang kami lihat sebagai mitra, pesaing, dan saingan sistemik pada saat yang sama.

Baca Juga: Kembali Muncul! Ma'ruf Amin Tiba-tiba Ajak Umat Islam Agar Tidak Berpikir Sempit, Ada Apa?

Baca Juga: Tegas! Reuni 212 Akhir Tahun di Monas Batal, Tidak Dapat Izin, Polri: Segera Bubarkan!

Biden menggemakan pandangan itu pada hari Senin, mengatakan Washington akan mengandalkan sekutunya untuk menghadapi Beijing atas praktik perdagangan yang tidak setara.

Baik AS dan Eropa telah lama mengeluh tentang pembatasan akses pasar di China, yang pada Minggu menandatangi kesepakatan perdagangan terbesar di dunia dengan Jepang, Korea Selatan, Australia, Selandia Baru, dan 10 negara Asia Tenggara.

“Kita perlu selaras dengan negara demokrasi lain, sehingga kita dapat menetapkan aturan jalan alih-alih membuat China dan lainnya mendikte hasil karena mereka adalah satu-satunya permainan di kota,” kata Biden.

Baca Juga: Kemdikbud Pastikan Pengguna Telkomsel Dapat Kuota Internet Gratis 2 Kali, Berikut Cara Ceknya

Baca Juga: Ngeri! Diam-diam Donald Trump Ingin Serang Iran Minggu Lalu, Namun Batal Karena AS Takut Hal Ini

Tetapi, ketika Le Drian dan Maas menyerukan konsultasi AS dengan Eropa, yang lain ingin Washington yang memimpin.

Meski kemenangan Biden disambut baik oleh Eropa, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan bahwa Eropa tetap harus berhati-hati.

Pernyataan itu dilontarkan untuk menanggapi sikap pro Amerika yang ditunjukkan Menteri Pertahan Jerman Annegret Kramp-Karrenbauer terhadap otonomi strategis Eropa.

Baca Juga: Fakta Menarik Jelang Piala Eropa 2020, Jerman Masuk Grup Berat Hingga Penggunaan VAR Pertama Kali

Baca Juga: Login info.gtk.kemdikbud.go.id Cek BLT Gaji Guru Honorer Non PNS, Sudah Cair Rp1,8 Juta Hari Ini

Menurut Macron, penting bagi Eropa untuk menemukan strategi pertahanannya dan memiliki kedaulatan sendiri dengan tidak bergantung pada AS.

Macron menandaskan  bahwa Eropa dan Amerika tidak persis sama, ada sejumlah perbedaan yang akan membuat mereka memiliki kepentingan tidak sejalan.

“Saya yakin satu hal: kami bukan Amerika Serikat,” ucap Macron menandaskan, “Nilai-nilai kami tidak persis sama.”

“Kami memiliki pandangan dunia yang berbeda, yang terhubung dengan Afrika, Timur Tengah, dan kami memiliki geografi yang berbeda, yang dapat berarti bahwa kepentingan kami tidak sejalan.”***

Editor: Meilia Mulyaningrum

Sumber: South China Morning Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x