SEMARANGKU – Otoritas Korea Utara (Korut) mengeluarkan pernyataan terkait peristiwa penembakan yang menewaskan seorang pejabat perikanan Korea Selatan (Korsel) di wilayah perbatasan pada bulan lalu.
Dalam pernyataan tersebut, Korut menuding Korsel telah gagal mengontrol warganya secara tepat sehingga menyebabkan terjadinya penembakan oleh pasukan perbatasan Korut.
Namun, Korut mengatakan bahwa insiden "tidak disengaja" ini seharusnya tidak menyebabkan hubungan antar-Korea menjadi "bencana".
Baca Juga: UMP Jateng 2021 Naik yang Lain Tetap, Ganjar Pranowo Tak Ikuti Surat Edaran Menteri, Naik Segini
Baca Juga: Indonesia Berhasil Rebut Rp2,2 Triliun dari Kegiatan Ekspor Sarang Burung Walet ke Tiongkok
Korut juga menyebut pihaknya telah mencoba keras, namun tidak berhasil menemukan jenazah pejabat perikanan Korsel tersebut dan mengembalikannya ke keluarganya.
Dikutip oleh Semarangku dari RRI.co.id pada Jumat, 30 Oktober 2020, militer Korsel menyebut pejabat perikanan berusia 47 tahun itu ditembak militer Korut saat terapung-apung di sisi Laut Kuning Korut.
Pejabat tersebut dinyatakan hilang sehari sebelum ditembak saat bertugas di dekat pulau perbatasan barat Yeonpyeong.
Baca Juga: Pendaftaran Penerima Hadiah Uang Total Rp7,5 Juta Telkomsel Masih Dibuka, Ini Cara Daftarnya!