Donald Trump Positif Covid-19, Saham di Amerika Potensi Terjun Bebas, Wall Street Bisa Kacau

- 2 Oktober 2020, 14:59 WIB
Setelah Donald Trump dinyatakan positif Covid-19 saham di Wall Street berpotensi terjun bebas karena mengalami kerugian panjang
Setelah Donald Trump dinyatakan positif Covid-19 saham di Wall Street berpotensi terjun bebas karena mengalami kerugian panjang /ANTARA/REUTERS / Carlos Barria/pri.

SEMARANGKU – Setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump dipastikan terinfeksi dan positif Covid-19, harga indeks saham berjangka Amerika Serikat terancam terjun bebas.

Kabar bahwa Presiden AS Donald Trump dan istrinya positif terinfeksi virus Corona yang terjadi beberapa minggu sebelum diadakan pemilihan presiden, membuat para pemain saham berbondong bondong untuk menjual sahamnya.

Kepanikan tersebut membuat para alias saham mengambil keputusan untuk segera mengamankan aset saham mereka yang di titipkan di Wall Street.

Baca Juga: Trump Positif Covid-19, Selain Tertular Ajudan Hope Hicks, Dia Juga Sering Abai Soal Ini

Baca Juga: Hari Batik Nasional, Ganjar Pranowo: Terus Lakukan Inovasi Agar Batik Jateng Terus Berkembang

Dikutip dari Reuters, indeks saham berjangka untuk S&P 500 ESc 1 turun 1,21% pada di pasar Asia, sementara imbal hasil treasury juga turun.

Indeks saham berjangka atau stock index future terdiri dari saham-saham pilihan sebuah indeks yang diperdagangkan di pasar bursa internasional. Indeks ini juga sering menjadi indikator perekonomian sebuah negara.

Indeks saham berjangka Dow Jones Industrial Average juga turun 435 poin. Lalu untuk imbal hasil treasury note 10 year juga turun 0,6627%. Kabar positifnya Trump terkena COVID-19 disebut-sebut dapat menyebabkan gelombang baru volatilitas pasar.

Baca Juga: Trump Positif Covid -19, Melania Terpapar Corona, Tertular Ajudan Saat Debat Capres Presiden Amerika

Baca Juga: Masih Ada Harapan! Ini Cara Dapat Bantuan Kuota Internet Gratis Kemendikbud Bulan Oktober 2020

Dikarenakan investor sudah bersiap untuk menghadapi pemilihan presiden AS pada bulan November.

Hal tersebut berpotensi mengurangi kapasitas kampanye Trump," kata Sean Callow, ahli strategi mata uang di Westpac di Sydney.

Indeks MSCI untuk saham Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,27%. Indeks S & P / ASX 200 Australia AXJO turun 0,98% karena penurunan harga minyak dan tembaga membebani sektor sumber daya negara.

Baca Juga: YES, PLN Bagi-Bagi Listrik Gratis untuk Bulan Oktober, Dapatkan Token Via pln.co.id dan WA

Baca Juga: Bisa Lewat WA,Token Listrik Gratis dari PLN Meluncur di Rumahmu Bulan Oktober, Ini Cara Dapatkannya

Indeks Nikkei 225 Jepang (N225) berbalik arah menjadi turun 0,69% karena Bursa Efek Tokyo melanjutkan perdagangan normal setelah pemadaman terburuk yang pernah membuat pasar ekuitas terbesar ketiga di dunia itu terhenti.

Para analis memprediksi pasar saham AS akan tertekan pada pembukaan nanti malam. Ekonom Senior Sumitomo Mitsui Naoya Oshikubi menilai positifnya Trump membuat pandangan pelaku pasar berubah.

"Saya menduga pasar akan condong ke pandangan bahwa Biden kemungkinan besar akan memenangkan pemilihan," ucapnya.

Baca Juga: Harga Mobil Turun Drastis dengan Pajak 0 Persen, Mobil Baru Murah Cuman Dibawah 100 Juta!

Baca Juga: Hal Mengerikan dari Vanuatu, Mulai Negara Kanibal Hingga Tukang Fitnah Indonesia, 7 Fakta Vanuatu

Selain itu dikhawatirkan Trump justru akan lebih agresif menghadapi China setelah dia tertular virus dari negara itu. Perdana Menteri Inggris Boris Johnson yang pernah positif Covid-19 juga menjadi lebih anti-China.

"Untuk saat ini akan sulit bagi pasar keuangan untuk berada dalam suasana hati yang berisiko," tuturnya. ***

Editor: Heru Fajar

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah