Network
SEMARANGKU - Kebakaran besar melanda wilayah pelabuhan di Kota Beirut, Lebanon pada Kamis, 10 September 2020.
Peristiwa ini menimbulkan kepulan asap di udara kota tersebut serta menghancurkan wilayah pelabuhan, dan sebagian wilayah kota tersebut.
Hal ini memicu kepanikan warga di sekitar lokasi dan memaksa mereka untuk mengunsi ke wilayah yang lebih kondusif.
Baca Juga: Masalah Dalam Pemberian Bansos, Stafsus Bappenas: Banyak Data yang Tidak Lengkap!
Baca Juga: AS Diminta Desak Negara Lain untuk Memaksa Tiongkok Menghentikan Kerja Paksa di Xianjiang
Selain itu, kepanikan warga juga dipicu oleh kondisi trauma yang dialami akibat ledakan besar di kota tersebut pada 4 Agustus 2020 lalu yang menewaskan kurang lebih 190 orang, melukai 6.000 orang lainnya serta menyedot perhatian dunia.
Dilansir Semarangku dari Reuters pada Kamis, 10 September 2020, sebuah helikopter militer berusaha memadamkan kebakaran dengan megguyurkan air dari udara, sementara petugas pemadam kebakaran di lokasi berjuang untuk memadamkan api.
Pada sore hari, pejabat setempat mengumumkan bahwa kebakaran telah berhasil dikendalikan, meskipun masih terdapat titik-titik api dan kepulan asap di udara.
Baca Juga: Jadwal Acara Trans TV Hari Ini Jumat, 11 September 2020, Ada Film The Last Day On M
Baca Juga: Jadwal TV Indosiar Hari Ini Jumat, 11 September 2020, Ada LIVE LIGA DANGDUT INDONESIA 2020
Peristiwa kebakaran ini, serta guncangan akibat ledakan pelabuhan pada 4 Agustus menyeret Lebanon ke dalam krisis ekonomi yang dalam dan telah menjadi ancaman terbesar bagi stabilitas negara tersebut sejak perang saudara pada tahun 1975 hingga 1990 silam.
Seorang warga kota Beirut, Andre Muarbes yang berusia 53 tahun mengungkapkan ketakutannya akibat dua peristiwa yang dialaminya tersebut.
“Yang pasti kami takut, baru sebulan sejak ledakan yang menghancurkan kota Beirut. Kami Kembali mengalami hal yang sama,”kata Andre.
Baca Juga: Alhamdulillah! BLT Subsidi Gaji Akan Diberikan Hingga Juni 2021, Simak Selengkapnya!
Baca Juga: Operator 3 Bagi-bagi Kuota Internet 30GB, Simak Siapa yang Dapat!
Sementara itu, Presiden Lebanon, Michel Aoun dalam pertemuannya dengan para pejabat tinggi keamanan mengungkapkan kemungkinan bahwa kebakaran tersebut adalah tindakan sabotase, kesalahan teknis, atau kelalaian. Ia mendesak agar penyebab kebakaran tersebut dapat segera diungkap.
Pejabat setempat juga mengklaim bahwa tidak ada yang terluka dalam kebakaran yang terjadi pada hari Kamis tersebut, meskipun beberapa orang dilaporkan menderita sesak napas.***
