SEMARANGKU - Dua personel militer Prancis dilaporkan tewas dalam operasi militer yang dijalankan di wilayah negara Mali, Afrika Barat. Sabtu, 5 September 2020.
Dilansir Semarangku dari Ruters pada Minggu, 6 September 2020 pihak kepresidenan Prancis mengungkapkan bahwa kedua pasukan tersebut tewas akibat ledakan dari sebuah alat peledak rakitan yang menghancurkan kendaraan lapis baja yang mereka gunakan.
Selain itu, seorang pasukan lainnya juga dilaporkan terluka akibat ledakan yang terjadi di wilayah Tessalit yang terletak di Mali Utara tersebut.
Baca Juga: Ratusan Tentara AS Tiba di Lituania Saat Ketegangan di Belarusia Meningkat
Baca Juga: Jadwal Acara Global TV Hari Ini Minggu, 6 September 2020, Ada Abdel dan Temon Reunian 2018
Peristiwa yang menimpa pasukan ini terjadi saat tengah menggelar operasi militer Barkhane Prancis di Mali untuk melawan kelompok pejuang Islam di negara tersebut.
Presiden Prancis, Emmanuel Macron mengeluarkan pernyataan yang memuji "keberanian dan tekad militer Prancis yang dikerahkan di wilayah Sahel" dan menyerukan untuk tidak menunda persiapan "transisi politik sipil" di Mali.
Kekuatan internasional mengkhawatirkan peristiwa penggulingan Presiden Ibrahim Boubacar Keita dalam kudeta militer pada 18 Agustus lalu.
Baca Juga: Jadwal Acara ANTV Hari Ini Minggu, 6 September 2020, Lanjutan Belenggu Dua Hati