SEMARANGKU - Topan Mocha melanda negara Myanmar di Teluk Benggala dan menyebabkan bangunan-bangunan runtuh hingga memakan korban.
Topan Mocha mendarat pada hari Minggu (14/5) dan membawa angin kencang sehingga meruntuhkan beberapa bangunan disekitarnya.
Dengan kecepatan angin mencapai 195 km/jam, Topan Mocha menerjang Cox’s Bazar di Bangladesh dan Sittwe di Myanmar serta menjadi topan terbesar yang melanda Teluk Benggala selama lebih dari satu dekade.
Dikutip channelnewsasia.com, korban yang tewas akibat Topan Mocha meningkat hingga 29 orang pada Senin (15/5).
Berdasarkan laporan dari AFP, dua puluh empat dari total korban tewas berada di desa Khaung Doke Kar, barat laut Sittwe.
Selain itu, topan tersebut merusak lebih dari 860 rumah dan 14 rumah sakit di seluruh Myanmar.
Hingga hari Senin (15/5), komunikasi masih terputus-putus karena runtuhnya menara komunikasi di Sittwe.
Baca Juga: Erdogan Tuduh Oposisi Bekerjasama Dengan Presiden AS Joe Biden Jelang Pemilihan Presiden Turki