Taiwan Temukan Zat Bahaya Pemicu Kanker pada Mie Instan asal Indonesia dan Malaysia

- 26 April 2023, 19:15 WIB
Indomie ditarik dari pasar Taiwan, ini penyebabnya.
Indomie ditarik dari pasar Taiwan, ini penyebabnya. /Focus Taiwan

SEMARANGKU - Kementerian Kesehatan Taiwan menemukan zat berbahaya pemicu kanker yang terdapat pada mi instan yang diproduksi oleh dua negara di Asia Tenggara, yakni Indonesia dan Malaysia.

Hasil temuan terkait mi instan yang mengandung zat penyebab kanker tersebut diumumkan oleh Departemen Kesehatan Taiwan hari Senin, 24 April 2023.

Pihak Kementerian Kesehatan Taiwan menjelaskan rincian tentang produk mie instan yang dicurigai memiliki zat karsinogenik itu, yaitu Mie Kari Putih Ah Lai asal Malaysia dan Indomie Rasa Ayam Spesial dari Indonesia.

Menurut laporan Taiwan News, kedua mi instan yang masing-masing berasal dari Malaysia dan Indonesia ini dikatakan mengandung etilen oksida atau zat kimia pemicu leukemia (kanker darah) serta limfoma (kanker getah bening).

Baca Juga: Ucapkan Selamat Idul FItri Dari Luar Angkasa, Begini Cerita Astronot UEA yang Sangat Mengesankan

"Hasilnya menunjukkan bahwa satu produk dari Malaysia dan satu produk dari Indonesia ditemukan mengandung kadar etilen oksida yang berlebihan. Paparan terhadap zat tersebut telah terbukti meningkatkan risiko limfoma, leukemia, serta kanker perut dan payudara menurut Institut Kanker Nasional," tulis Taiwan News dalam keterangannya pada Selasa, 25 April 2023.

"Kadar etilen oksida pada kedua produk tersebut ditemukan melebihi standar residu pestisida yang diizinkan dan ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan Taiwan," jelasnya menambahkan.

Baca Juga: 3 WNI Ditangkap Polisi Jepang terkait Kasus Pembunuhan: Korban Dimasukkan Koper dan Hilang sejak 2021

Menurut hasil penelitian yang telah diungkap, mi instan Malaysia mengandung etilen oksida yang terdapat pada bumbu sekaligus produk mi-nya. Sementara untuk mi asal Indonesia, zat berbahaya tersebut terkandung di dalam bumbunya.

Menyikapi hal ini, pemerintah Taiwan dengan segera meminta seluruh penjual di sana menarik dua produk tersebut dari aktivitas penjualan. Para importir pun juga terkena imbasnya, mereka akan diberikan denda sebesar 60 ribu dolar Taiwan atau sekira Rp29 juta hingga 200 juta dolar Taiwan atau senilai Rp97,4 miliar.

Untuk diketahui, etilen oksida dianggap memiliki efek negatif yang membahayakan kesehatan seseorang. Apabila dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama, bahan kimia ini bisa menyebabkan kanker payudara.

EtO atau Etilen Oksida merupakan zat kimia berbentuk gas yang tidak berwarna dan mudah terbakar pada suhu kamar dan cairan di bawah 51 derajat Fahrenheit.

Benda kimia ini umumnya dipakai untuk berbagai macam kebutuhan industri seperti produk perawatan tubuh, consumer goods, serta berfungsi mensterilkan beberapa perangkat medis.

Selanjutnya, EtO juga dimanfaatkan guna formulasi produk insektisida, kosmetik, detergen, obat-obatan, hingga sampo.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah