Menurut Bulan Sabit Merah Palestina, setidaknya 390 penduduk Palestina terluka dalam amukan pemukim Israel di desa Huwara, Zaatara, Burin dan Asira al-Qibliya, di selatan Nablus.
Mayoritas yang terluka disebabkan oleh gas air mata yang ditembakkan oleh tentara Israel dan menghirup asap dari kebakaran yang menyebar.
Sementara, Media Palestina melaporkan penikaman dan serangan dengan batang logam dan batu.
Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan satu orang dirawat di rumah sakit setelah kepalanya dipukul dengan batu, mengakibatkan keretakan pada tengkorak kepala. Korban lain menderita pukulan dari senjata logam di wajahnya.
Saddam Omar, seorang penduduk Huwara menggambarkan peristiwa itu dengan kata “Biadab”.
“Kemarin, kami menyaksikan level baru dari kejahatan pemukim kolonial, dimana mereka dengan agresif menyerang semuanya. Maksudnya benar-benar semua hal, toko-toko, orang, supermarket, rumah, pohon, kendaraan, dan garasi mobil.” ucapnya.
Omar menambahkan, “Mereka berusaha masuk ke dalam rumah. Mereka membakar hampir semuanya, pemukim Israel dibeking 100% oleh tentara Israel.”ujarnya.
Penyebab kerusuhan di Huwara
Tentara Israel mengatakan, pada Senin sore, 27 Februari 2023, seorang pemukim Israel yang berkewarganegaraan Amerika Serikat ditembak dan terluka oleh pria bersenjata Palestina di wilayah pendudukan Tepi Barat.