Network
SEMARANGKU - Pada hari Sabtu, 6 Februari 2023, gempa bumi yang mengerikan mengguncang Suriah dan Turki.
Reruntuhan dari bangunan yang hancur membuat banyak orang terperangkap dalam situasi yang mematikan.
Dalam situasi ini, satu pertanyaan utama yang terus menerus muncul adalah berapa lama seseorang bisa bertahan hidup?
Para ahli mengatakan bahwa bertahan hidup tergantung pada berbagai faktor, termasuk cedera yang diderita, kondisi terperangkap, dan kondisi cuaca.
Baca Juga: Tepati Janji, Indonesia Terbangkan 2 Pesawat Bantuan Kemanusiaan ke Turki 2 Lainnya Menunggu Jadwal
Dalam kasus gempa yang terjadi baru-baru ini, penyelamatan dilakukan selama 24 jam pertama setelah bencana.
Setelah itu, peluang bertahan hidup mulai menurun dan tergantung pada faktor-faktor seperti akses air dan udara, cuaca, dan kondisi kesehatan.
“Biasanya, sangat jarang menemukan orang selamat setelah hari kelima hingga ketujuh dan sebagian besar tim pencarian sudah menghentikan pencariannya. Tapi, ada banyak cerita tentang orang yang bertahan hidup melewati batas tujuh hari. Sayangnya, ini jarang dan merupakan kasus luar biasa,” ujar Dr. Jarone Lee, seorang ahli pengobatan darurat dan bencana dikutip dari ABC News.
Baca Juga: KBRI Ankara Kembali Kirimkan Satu Tim ke Daerah Gempa Turki dan Suriah, Begini Situasinya
Menurut para spesialis pengobatan darurat, korban yang menderita cedera traumatis memiliki peluang bertahan hidup yang paling rendah.
“Jika Anda tidak menarik mereka keluar dalam satu jam pada jam emas tersebut, kemungkinan untuk bertahan hidup sangat rendah,” ucap Dr. George Chiampas.
Faktor lain yang mempengaruhi adalah usia, kondisi fisik dan mental.
Namun, meskipun ini terdengar sangat menakutkan, ada beberapa cerita menakjubkan tentang penyelamatan setelah beberapa hari terperangkap di reruntuhan.
Kisah-kisah ini menunjukkan bahwa, dalam situasi yang sangat sulit, selalu ada harapan.
Mereka yang terperangkap dalam reruntuhan dapat bertahan hidup berkat kekuatan dan keberanian mereka.
Mereka yang membantu dalam penyelamatan juga membuktikan bahwa kemanusiaan masih ada dan bahwa kita semua bisa bekerja bersama untuk membantu mereka yang membutuhkan.
Walaupun gempa bumi di Suriah dan Turki ini membawa bencana dan kesedihan, kita harus tetap berharap dan berdoa.
Kita harus terus berjuang untuk membantu mereka yang terkena dampak dan berharap bahwa mereka akan segera ditemukan dan diberikan pertolongan.***
