Kajian Ilmiah di Spanyol Ragukan Efektivitas Herd Immunity Perangi Covid-19

- 8 Juli 2020, 17:00 WIB
Ilustrasi Herd Immunity.
Ilustrasi Herd Immunity. //Pixabay

SEMARANGKU - Di tengah perjuangan dunia memerangi virus Covid-19, muncul salah satu wacana yang sampai saat ini masih pro dan kontra, yaitu Herd Immunity atau Kekebalan Kelompok.

Menurut para ahli, Kekebalan kelompok tercapai ketika ada cukup banyak orang yang terjangkit virus tertentu sehingga virus tersebut berhenti menyebar.

Perlu sekitar 70% hingga 90% populasi yang kebal guna melindungi mereka yang belum terjangkit.

Baca Juga: Tips dan Resep Bikin Sup Ikan Kakap Sendiri, Mudah dan Gampang

Sebelumnya Kekebalan Kelompok ini sempat dilirik oleh Inggris, tetapi cara itu ditinggalkan setelah dikritik keras.

Kekebalan kelompok dapat dicapai dengan baik melalui vaksinasi massal atau melalui banyaknya populasi yang terjangkit kemudian sembuh.

Jika ada cukup banyak orang kebal terhadap penyakit tertentu, peluang penyebarannya dari satu orang ke orang lain sangat kecil.

Baca Juga: Jimin Eks Aoa Pernah Bully Mantan Trainee FNC

Tetapi para ahli sepakat, membiarkan virus Covid-19 menjangkiti banyak orang dan membuat mereka jatuh sakit bukanlah sebuah opsi, sebab terlalu banyak nyawa yang berisiko meninggal dunia.

Nah, mengutip laman BBC, belum lama ini sebuah kajian ilmiah di Spanyol juga meragukan keberhasilan Herd Immunity dalam memerangi pandemic Corona ini.

Kajian terhadap lebih dari 60.000 orang itu memperkirakan bahwa hanya sekitar 5% populasi Spanyol yang mengembangkan antibodi pada tubuh mereka, sebagaimana dilaporkan jurnal ilmiah The Lancet.

Baca Juga: Amerika Keluar dari WHO, Donald Trump Anggap WHO di Bawah Kendali Tiongkok

Laporan itu menyebutkan, prevalensi antibodi Covid-19 di daerah pesisir Spanyol berada di bawah 3%, namun angka ini lebih tinggi di wilayah-wilayah yang paling parah terdampak.

"Meskipun dampak Covid-19 di Spanyol tinggi, estimasi prevalensi tetap rendah dan jelas tidak cukup untuk memberikan kekebalan kelompok," kata penulis kajian itu seperti dimuat jurnal The Lancet.

Kajian ini disebut-sebut sebagai penelitian terbesar soal kekebalan kelompok virus Corona di Eropa.

Baca Juga: Xpeng P7 Sedan Listrik Canggih yang Dilengkapi Chip NVIDIA

Prof Danny Altmann, juru bicara Masyarakat Inggris untuk Imunologi dan Profesor Imunologi di Imperial College London, bahkan menggambarkan penelitian ini sebagai penelitian paling serius.

Spanyol sendiri mencatat lebih dari seperempat juta kasus dan setidaknya 28.388 orang meninggal dunia. Namun, angka kematian harian selama tiga pekan terakhir mencapai satu digit.***

Editor: Heru Fajar

Sumber: BBC


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x