Rusia dan China Tuduh AS Picu Ketegangan di Semenanjung Korea, Korut Bela Pengembangan Rudal Balistik

- 10 Juni 2022, 07:22 WIB
Rusia dan China Tuduh AS Picu Ketegangan di Semenanjung Korea, Korut Bela Pengembangan Rudal Balistik
Rusia dan China Tuduh AS Picu Ketegangan di Semenanjung Korea, Korut Bela Pengembangan Rudal Balistik /Florence Lo/Reuters

“Korea Utara membutuhkan lebih banyak bantuan kemanusiaan dan Barat harus berhenti menyalahkan Pyongyang atas ketegangan tersebut,” ujar Evstigneeva, dikutip dari Al Jazeera.

Berbicara untuk AS, Wakil Duta Besar Jeffrey DeLaurentis menolak tuduhan Rusia dan China.

DeLaurentis mempertanyakan apakah China dan Rusia telah meningkatkan kemitraan strategis ‘tanpa batas’ mereka di atas keamanan global dengan memveto sanksi Korea Utara.

“Kami berharap veto ini bukan cerminan dari kemitraan itu,” ujar DeLaurentis, dikutip dari Al Jazeera.

Dia lebih lanjut menuturkan bahwa penjelasan Rusia dan China untuk menggunakan hak veto tidak kredibel.

“Penjelasan mereka untuk menggunakan hak veto tidak cukup, tidak kredibel dan tidak meyakinkan. Hak veto tidak dikerahkan untuk melayani keselamatan dan keamanan kolektif kita,” terangnya.

Dia menambahkan bahwa sanksi saat ini dan proposal untuk tindakan baru merupakan tanggapan langsung terhadap tindakan Korea Utara.

Serta mengatakan AS berulang kali mencoba untuk memulai kembali pembicaraan, mengirim pesan publik dan pribadi, tetapi belum menerima tanggapan.

Sekedar informasi, Korea Utara telah melakukan lusinan peluncuran rudal balistik tahun ini, termasuk rudal antarbenua yang umumnya dikenal sebagai ICBM.

Presiden Korea Selatan, Yoon Suk-yeol yang menjabat pada 10 Mei 2022, telah setuju dengan Presiden AS Joe Biden pada pertemuan puncak bulan lalu untuk meningkatkan latihan militer bersama mereka untuk mencegah Korea Utara.

Halaman:

Editor: Risco Ferdian

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x