Vladimir Putin Sebut Operasi Militer Rusia Cegah Potensi Agresi Negara Barat

- 10 Mei 2022, 10:53 WIB
Vladimir Putin Sebut Operasi Militer Rusia Cegah Potensi Agresi Negara Barat
Vladimir Putin Sebut Operasi Militer Rusia Cegah Potensi Agresi Negara Barat /Russian Pool/Reuters TV via Reuters/

SEMARANGKU - Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut aksi militer di Ukraina sebagai langkah pencegahan untuk menangkal agresi dari negara Barat.

Vladimir Putin pun menggambarkan aksi militer negaranya di Ukraina sebagai langkah pencegahan terhadap potensi agresi, dan menyebut mereka berjuang untuk keamanan Rusia.

Kemudian, presiden Rusia Vladimir Putin beranggapan bahwa indikasi bantuan militer berupa persenjataan yang dilakukan oleh negara-negara Barat sangat kentara.

Hal itu disampaikan dalam pidato Vladimir Putin juga menandai peringatan 77 tahun kemenangan Uni Soviet atas Nazi Jerman dalam Perang Dunia II atau Hari Kemenangan.

Baca Juga: Bantu Ukraina Lawan Rusia, Inggris Gelontorkan Dana dan Bantuan Militer Dalam Jumlah Besar

Vladimir Putin tidak memberikan penilaian apa pun mengenai perkembangan dalam perang di Ukraina, sekarang telah memasuki minggu ke 11.

Rusia berada di bawah ancaman negara-negara Barat, mereka mempersiapkan serangan ke Krimea, yang dianeksasi dari Ukraina pada 2014.

Tahun lalu, Rusia menyarankan kepada negara-negara NATO bahwa kami menandatangani perjanjian keamanan, tetapi mereka mengacuhkannya, justru memiliki agenda lain, juga serangan terhadap Krimea.

Presiden Rusia juga memberi semangat kepada pasukannya yang bertempur di wilayah Donbas Ukraina timur.

Baca Juga: Perang Rusia – Ukraina Tak Kunjung Reda, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau: Rusia Akan Kalah

"Kalian berjuang demi tanah air, masa depan negeri ini." kata Vladimir Putin.

Dalam momen tertentu Putin menyebut operasi militer khusus ini dilakukan sebagai satu-satunya keputusan yang tepat.

Vladimir Putin juga menyebut pasukan Rusia yang bertempur di Ukraina punya alasan kuat. Mereka bertempur untuk alasan yang sama seperti yang dilakukan kakek moyang di era Perang Dunia II.

Sementara itu, Di kota pelabuhan tenggara Mariupol, pasukan Rusia terus menggempur pabrik baja besar tempat sekitar 2.000 pejuang Ukraina membuat basis pertahanan terakhir, agar tidak jatuh ke tangan Rusia yang berupaya membangun jalur darat ke Semenanjung Krimea.

Kementerian Pertahanan Inggris memperingatkan dalam laporan intelijen harian di Twitter, Rusia kekurangan amunisi berpemandu presisi dan mulai menggunakan roket yang tidak akurat.

Putin berulang kali menyamakan perang di Ukraina sebagai bentuk tantangan yang dihadapi Uni Soviet ketika pasukan Jerman dipimpin Adolf Hitler menginvasi tahun 1941.

Di sisi lain, Ukraina dan sekutunya menolak tuduhan Nazisme dan pernyataan Rusia berjuang melawan negara Barat yang agresif.

Juga pihak Ukraina mengatakan Vladimir Putin melancarkan perang yang tidak beralasan dalam upaya untuk membangun kembali era Uni Soviet.***

Editor: Risco Ferdian

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah