Viral Video Pembakaran Al-Quran Picu Massa Lakukan Demostrasi Anti Rasisme di Swedia

- 19 April 2022, 09:26 WIB
Viral Video Pembakaran Al-Quran Picu Massa Lakukan Demostrasi Anti Rasisme di Swedia
Viral Video Pembakaran Al-Quran Picu Massa Lakukan Demostrasi Anti Rasisme di Swedia /ULF WIGH/WIGHSNEWS/via REUTERS

SEMARANGKU – Kerusuhan menyebar di sejumlah kota-kota besar di Swedia akibat para demostran yang tidak terima aksi demonstrasi sayap kanan yang diduga telah melakukan pembakaran Al-Quran.

Aksi demonstrasi sayap kanan pimpinan Rasmus Paludan yang notabene anti Islam mendapat respon amukan massa di Swedia paska viral video pembakaran Al-Quran di sebuah akun microblogging Twitter.

Viral video pembakaran sejumlah Al-Quran yang diduga dilakukan oleh Paludan di distrik Rinkeby Stockholm pada hari Jumat telah memicu amarah kelompok anti rasisme di Swedia.

Massa pemuda bentrok dengan pihak kepolisian yang mencoba membendung amarah terhadap demonstrasi partai anti-imigrasi.

Baca Juga: Crazy Rich Ukraina Bersumpah akan Bangun Kembali Mariupol yang Terkepung, Puji Profesionalisme Zelenskyy

Hal ini dipicu dengan viralnya video pembakaran Al-Quran yang dilakukan oleh kelompok anti imigrasi.

Partai anti imigrasi akan melakukan unjuk rasa di sejumlah kota di Swedia jelang Paskah setelah mendapat ijin dari pihat berwenang.

Disinyalir demonstrasi yang akan digelar partai sayap kanan ini bertujuan anti Islam, salah satunya membakar Al-Quran.

Kerusuhan massa pemuda anti rasis turun ke jalan dan bentrok dengan petugas tidak terhindarkan.

Baca Juga: Rusia Tuding Israel Gunakan Ukraina sebagai Pengalihan Isu Palestina, Kremlin Kutuk Pendudukan di Tepi Barat

Gema takbir, darah, dan kendaraan yang hangus terbakar menjadi saksi bentrok antar petugas dan massa pemuda anti rasis jelang Paskah.

Puncak kerusuhan terjadi Kamis, 14 April 2022 di kota Linkoping, dimana massa pemuda bentrok dengan polisi.

Diberitakan sedikitnya tiga orang terluka, dan dua orang ditahan.

Kekerasan dipicu oleh keputusan otoritas Swedia untuk memberikan izin untuk serangkaian demonstrasi anti-Islam. Diselenggarakan oleh Rasmus Paludan – politisi sayap kanan Denmark yang telah menghabiskan waktu di penjara atas tuduhan terkait rasisme – acara di berbagai tempat di Swedia dimaksudkan untuk menampilkan pembakaran kitab suci Islam, Alquran.

Kelompok sayap kanan sendiri tadinya akan melangsungkan rapat umum, namun mengingat situasi yang tidak kondusif akhirnya dibubarkan.

Massa pemuda anti rasis yang protes akan keberpihakan petugas terhadap kelompok Paludan melempari polisi dengan batu dan membakar empat kendaraan.

Dikonfirmasi pihak kepolisian kepada sejumlah media Swedia Polisi tidak tinggal diam, dan melepaskan tembakan ke satu arah.

Sementara departemen kepolisian setempat awalnya berbicara tentang empat petugas yang terluka dan seorang pengamat, kemudian memperbarui jumlah itu, mengatakan bahwa "sekitar sepuluh rekan" menderita luka-luka.

Menurut pihak berwenang, beberapa polisi yang dibawa ke rumah sakit dipukul di kepala, sementara yang lain diduga patah lengan. Polisi menggambarkan peristiwa di Orebro sebagai "kerusuhan kekerasan."

Kejadian yang sama terjadi di Stoklholm, Malmo, dan Norrkoping.

Kerusuhan berlanjut pada Sabtu, 16 April 2022, dimana sejumlah pemuda membakar kendaraan, ban dan tempat sampah.

Polisi mengklaim tidak ada personelnya yang terluka.

Dilansir dari surat kabar Expressen, Paludan berhasil membakar setidaknya satu salinan Alquran di distrik Rinkeby Stockholm pada hari Jumat.

Sebuah video juga diposting di Twitter, yang tampaknya menunjukkan dia sedang beraksi.

Pihak kepolisian menerangkan pemberian izin untuk kelompok sayap kanan melakukan demonstrasi anti imigrasi dan anti Islam berdasarkan kebebasan berbicara.

Demonstrasi yang digelar Paludan menjelang Paskah dan selama bulan Ramadhan.***

Editor: Risco Ferdian

Sumber: RT News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah