Demi Halangi Rusia, NATO akan Menempatkan Kekuatan Militer Skala Penuh Permanen di Sisi Timur

- 11 April 2022, 08:58 WIB
Demi Halangi Rusia, NATO akan Menempatkan Kekuatan Militer Skala Penuh Permanen di Sisi Timur
Demi Halangi Rusia, NATO akan Menempatkan Kekuatan Militer Skala Penuh Permanen di Sisi Timur /Tangkap layar postingan akun Instagram @nato

SEMARANGKU - Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) akan menempatkan kekuatan militer skala penuh di sisi timur demi menghalangi Rusia.

Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg mengatakan bahwa aliansi itu akan mengerahkan kekuatan militer skala penuh permanen di sisi timur untuk menghalangi Rusia.

Langkah pengerahan kekuatan militer skala penuh permanen di sisi timur yang akan dilakukan oleh NATO adalah tanggapan atas serangan militer Rusia ke Ukraina.

Penempatan kekuatan militer skala penuh permanen di sisi timur yang akan dilakukan oleh NATO tersebut juga merupakan langkah mitigasi agar konflik Rusia-Ukraina tidak meluas ke kawasan.

Baca Juga: Presiden Afrika Selatan Sebut NATO Biang Kerok atas Perang Rusia-Ukraina, Siap Menjadi Penengah?

Stoltenberg menjelaskan bahwa NATO telah difokuskan pada transformasi yang sangat mendasar untuk lebih mencerminkan realitas baru di Eropa.

“Kami sekarang telah meminta komandan militer kami untuk memberikan opsi untuk apa yang kami sebut pengaturan ulang, adaptasi NATO jangka panjang,” ujar Stoltenberg, dikutip dari RT.

Stoltenberg mengatakan bulan lalu bahwa blok itu memiliki 40.000 tentara di bawah komando langsung sebagian besar di Eropa Timur.

Anggota individu kelompok itu memasok senjata ke Kiev, mulai dari sistem rudal anti-tank dan anti-pesawat hingga tank dan kendaraan tempur lapis baja.

Baca Juga: Perang Rusia-Ukraina: Georgia dan NATO akan Jajal Latihan Bersama, Begini Komentar Moskow

Moskow telah berulang kali menyatakan bahwa pihaknya memandang ekspansi NATO ke arah timur sebagai ancaman terhadap keamanannya.

Serta mencantumkan aspirasi Ukraina untuk bergabung dengan blok itu suatu hari nanti sebagai salah satu alasan untuk melancarkan serangannya.

Rusia ingin Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral.

Rusia mulai menyerang Ukraina pada 24 Februari 2022, menyusul kegagalan Kiev untuk mengimplementasikan ketentuan perjanjian Minsk yang ditandatangani pada 2014.

Rusia berulang kali mengatakan bahwa serangannya di Ukraina adalah ‘operasi militer khusus’.

Tujuannya adalah untuk mendenazifikasi Ukraina.

Namun, Ukraina mengatakan bahwa serangan Rusia benar-benar tidak beralasan.

Itulah NATO yang akan menempatkan kekuatan militer skala penuh permanen di sisi timur demi menghalangi Rusia.***

Editor: Risco Ferdian

Sumber: RT.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah