SEMARANGKU - Presiden Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa menyebutkan bahwa Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) adalah biang kerok atas terjadinya perang Rusia di Ukraina.
Menurut Presiden Afrika Selatan, perang Rusia di Ukraina yang sudah memasuki minggu keempat terjadi karena NATO tidak mengindahkan peringatan Moskow untuk tidak melakukan ekspansi ke Eropa Timur.
Presiden Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa pada Kamis, 17 Maret 2022 menyalahkan NATO atas perang Rusia di Ukraina.
Oleh karena itu, Presiden Afrika Selatan menolak seruan Amerika Serikat (AS), NATO, dan sekutunya untuk mengutuk perang Rusia di Ukraina.
“Perang dapat dihindari jika NATO telah mengindahkan peringatan dari antara para pemimpin dan pejabatnya sendiri selama bertahun-tahun bahwa ekspansi ke arah timur akan menyebabkan ketidakstabilan yang lebih besar di kawasan itu,” ujar Ramaphosa, dikutip dari Reuters.
Presiden Vladimir Putin mengatakan tindakan Rusia sebagai ‘operasi khusus’ untuk melucuti senjata dan ‘denazifikasi’ Ukraina.
Rusia melawan apa yang disebutnya sebagai agresi NATO.
Ukraina dan sekutu Baratnya percaya Rusia melancarkan perang tanpa alasan.