Sekedar informasi, pada Sabtu, 12 Maret 2022, Arab Saudi mengatakan telah mengeksekusi 81 orang.
Ini adalah eksekusi massal terbesar dalam beberapa dekade.
Dari 81 orang yang dieksekusi, 41 orang adalah Muslim Syiah dari wilayah Qatif timur, yang secara historis menjadi titik nyala antara pemerintah yang didominasi Sunni dan minoritas Syiah.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Saeed Khatibzadeh mengatakan bahwa eksekusi itu melanggar prinsip-prinsip dasar hak asasi manusia dan hukum internasional.
Namun, Arab Saudi membantah tuduhan pelanggaran hak asasi manusia.
Riyadh mengatakan mereka melindungi keamanan nasionalnya melalui undang-undangnya.
Hizbullah Lebanon yang didukung Iran mengutuk dalam sebuah pernyataan bahwa eksekusi tersebut sebagai kejahatan yang buruk.
Arab Saudi dan Iran telah mendukung pihak yang berlawanan dalam konflik regional dan perselisihan politik di Suriah, Lebanon dan Irak selama bertahun-tahun.
Arab Saudi telah memimpin koalisi Arab yang berperang melawan gerakan Houthi yang bersekutu dengan Iran di Yaman sejak 2015.