AS Jatuhkan Sanksi Terhadap Miliarder Rusia dan Keluarga Jubir Vladimir Putin, Bagaimana Komentar Kremlin?

- 13 Maret 2022, 06:01 WIB
AS Jatuhkan Sanksi Terhadap Miliarder Rusia dan Keluarga Jubir Vladimir Putin, Bagaimana Komentar Kremlin?
AS Jatuhkan Sanksi Terhadap Miliarder Rusia dan Keluarga Jubir Vladimir Putin, Bagaimana Komentar Kremlin? /Tangkap layar postingan akun Instagram @ukraine_defence

SEMARANGKU - Amerika Serikat (AS) menjatuhkan sanksi terhadap miliarder Rusia dan keluarga juru bicara (Jubir) Vladimir Putin.

Adapun sanksi terhadap miliarder Rusia dan keluarga juru bicara Vladimir Putin merupakan hukuman terbaru AS kepada Moskow atas operasi militernya di Ukraina.

AS telah menjatuhkan sanksi terhadap miliarder Rusia, Viktor Vekselberg dan tiga anggota keluarga juru bicara Putin (Dmitry Peskov).

Baca Juga: Roscomnadzor Blokir Akses Media Sosial, Rusia Tuntut Meta Terkait Seruan Ilegal

Sejak Moskow mengobarkan perang di Ukraina, AS dan sekutu Baratnya intens memberikan hukuman ekonomi kepada Kremlin dengan menargetkan para miliarder Rusia dan orang-orang yang dekat dengan Putin.

“Perbendaharaan terus meminta pertanggungjawaban pejabat Rusia karena memungkinkan perang Putin yang tidak dapat dibenarkan dan tidak beralasan,” ujar Menteri Keuangan AS, Janet Yellen, dikutip dari Al Jazeera.

Juru bicara Putin, Dmitry Peskov telah menjadi sasaran sanksi pada 3 Maret 2022.

Sanksi terbaru meluas ke istri dan dua anaknya yang sudah dewasa.

Baca Juga: Dapat Restu Putin, Ribuan Sukarelawan Pro-Rusia Siap Memasuki Medan Pertempuran di Ukraina, Kiev Terdesak?

“Gaya hidup mewah yang tidak sesuai dengan gaji pegawai negeri Peskov,” ujar Departemen Keuangan AS, dikutip dari Al Jazeera.

Empat anggota dewan Novikombank, termasuk ketua Elena Georgieva, ketua Bank Rossiya, Dmitri Lebedev dan Wakil Gubernur Saint Petersburg, Vladimir Knyaginin juga menjadi sasaran sanksi.

Bagaimana komentar Kremlin terkait sanksi AS ini?

Tidak ada komentar langsung dari Kremlin.

Rusia menyebut tindakannya di Ukraina sebagai 'operasi khusus' yang dikatakan tidak dirancang untuk menduduki wilayah.

Namun, untuk menghancurkan kemampuan militer tetangga selatannya dan menangkap apa yang dianggapnya sebagai nasionalis berbahaya.

Sementara itu, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy telah berulang kali menyerukan kekuatan Barat untuk menegakkan zona larangan terbang di atas Ukraina untuk mencegah lebih banyak serangan Rusia.

NATO atau sekutu Eropa lainnya tidak menunjukkan keinginan untuk ambil bagian secara langsung karena tidak ingin kontak langsung dengan Moskow.

NATO telah menolak seruan Ukraina untuk zona larangan terbang.

Hal tersebut memicu kecaman sengit dari Zelenskyy yang mengatakan langkah itu memberi lampu hijau pada operasi pengeboman Rusia.

Kepala NATO, Jens Stoltenberg mengatakan bahwa membantu Ukraina melindungi langitnya dari rudal dan pesawat tempur Rusia, akan membutuhkan pasukan NATO untuk menembak jatuh pesawat Rusia.

Ini adalah sebuah langkah yang dapat mengakibatkan perang penuh di Eropa yang melibatkan lebih banyak negara.

Itulah reaksi Kremlin terkait AS yang menjatuhkan sanksi terhadap miliarder Rusia dan keluarga juru bicara Vladimir Putin. ***

Editor: Risco Ferdian

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah