Taiwan Pelajari Strategi Perang Ukraina untuk Hadapi China, Namun Ada Perbedaan Besar Taipei dengan Kiev

- 10 Maret 2022, 19:30 WIB
Taiwan Pelajari Strategi Perang Ukraina untuk Hadapi China, Namun Ada Perbedaan Besar Taipei dengan Kiev
Taiwan Pelajari Strategi Perang Ukraina untuk Hadapi China, Namun Ada Perbedaan Besar Taipei dengan Kiev /Reuters

SEMARANGKU - Taiwan sedang mempelajari strategi perang Ukraina untuk hadapi China jika negara tersebut juga melakukan invasi.

Di tengah ancaman China yang menghantui Taiwan, negara ini mengamati dan mempelajari strategi perang Ukraina dalam melawan invasi Rusia.

Sementara mempelajari strategi perang Ukraina, pemerintah Taiwan belum melaporkan aktivitas yang tidak biasa oleh militer di China

Ahli strategi militer Taipei telah mempelajari invasi Rusia ke Ukraina untuk strategi pertempuran Taiwan jika China menyerang negara itu.

Baca Juga: AS Tetapkan Larangan Impor Minyak Hingga Bank Sentral Rusia Batasi Jumlah Tarik Tunai

Taipei telah meningkatkan tingkat siaganya terhadap China.

Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen telah memperjuangkan gagasan ‘perang asimetris’ untuk membuat pasukannya lebih mobile dan sulit diserang.

Misalnya dengan rudal yang dipasang di kendaraan.

Ma Cheng-Kun, Direktur Institut Pascasarjana Studi Urusan Militer China di Universitas Pertahanan Nasional Taiwan, mengatakan Ukraina telah menggunakan konsep yang sama dengan senjata bergerak untuk menghalangi pasukan Rusia.

“Militer Ukraina telah memanfaatkan sepenuhnya perang asimetris, sangat efektif, dan sejauh ini berhasil menahan kemajuan Rusia,” ujar Ma, dikutip dari Reuters.

Taiwan telah mengembangkan rudal yang dapat menjangkau jauh ke China.

Baca Juga: NATO Sedang Memastikan Konflik Rusia-Ukraina Tidak Meluas ke Luar Perbatasan, Ratusan Jet dalam Siaga Tinggi

Pekan lalu, Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan pihaknya berencana untuk menggandakan lebih dari dua kali lipat kapasitas produksi rudal tahunan menjadi mendekati 500 tahun ini.

Termasuk versi upgrade dari rudal Hsiung Feng IIE.

Ini adalah rudal serangan darat jarak jauh Hsiung Sheng yang menurut pakar militer, mampu mencapai target lebih jauh ke pedalaman di Cina.

Namun ada perbedaan besar antara posisi Taipei dan Kiev.

Ukraina memiliki perbatasan darat yang panjang dengan Rusia.

Adapun Taiwan dengan China dibatasi oleh selat.

“Untuk sampai ke Taiwan, China harus menyeberangi selat, jadi risikonya jauh lebih tinggi bagi China,” ujar Su Tzu-yun, seorang rekan peneliti di think tank militer top Taiwan, dikutip dari Reuters.

Ahli strategi mengatakan Taiwan juga dapat dengan mudah mendeteksi tanda-tanda gerakan militer China dan membuat persiapan menjelang invasi.

China perlu memobilisasi ratusan ribu tentara dan peralatan seperti kapal, yang dapat dengan mudah menjadi sasaran rudal Taiwan.

Itulah Taiwan yang sedang mempelajari strategi perang Ukraina untuk hadapi China, namun ada perbedaan besar Taipei dengan Kiev.***

 

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x