Pilu! Akibat Perang Rusia Ukraina, Bocah 6 Tahun Tewas Bertahan Sendirian di Reruntuhan Rumahnya

- 9 Maret 2022, 17:00 WIB
ILUSTRASI/ Pilu! Akibat Perang Rusia Ukraina, Bocah 6 Tahun Tewas Bertahan Sendirian di Reruntuhan Rumahnya
ILUSTRASI/ Pilu! Akibat Perang Rusia Ukraina, Bocah 6 Tahun Tewas Bertahan Sendirian di Reruntuhan Rumahnya / AP Photo/Andriy Dubchak/

SEMARANGKU - Perang yang terjadi di Ukraina antara Rusia dan Ukraina telah memakan banyak korban, termasuk anak-anak. 

Sejak Perang Dunia II, diketahui bahwa invasi Rusia ke Ukraina tahun ini merupakan invasi terbesar dan banyak warga sipil yang turut menjadi korban. 

Salah satunya adalah seorang bocah 6 tahun, yang ditemukan tewas karena bertahan di reruntuhan rumahnya sendirian dan mengelami dehidrasi. 

Baca Juga: AirAsia Food Resmi Meluncur di Indonesia, Banyak Promo dan Gratis Ongkir

Seorang bocah 6 tahun dikabarkan tewas, usai ia mengalami dehidrasi sebab bertahan sendirian di reruntuhan bangunan rumahnya di Mariupol, Ukraina. 

Sebagai informasi, masyarakat di kota Mariupol sebelumnya sempat ingin dilakukan evakuasi untuk kedua kalinya, namun konflik yang terjadi di tempat itu lebih dahsyat daripada di Kyiv, Ibukota Ukraina.

Mariupol yang merupakan salah satu kota Pelabuhan di Ukraina, telah dikepung oleh pasukan Rusia dan kabarnya sangat sulit untuk mengevakuasi warga sipil.

Sementara itu, masih belum diketahui sudah berapa lama gadis itu berada di bawah reruntuhan rumahnya sebelum dia meninggal, tetapi ibu dari anak berusia 6 tahun itu juga ditemukan tewas di tempat kejadian.

Menanggapi kejadian tersebut, walikota kota Mariupol di Donetsk Oblast, Vadym Boychenko, telah berikan pernyataannya, melalui saluran Telegram kota.

Baca Juga: PT United Tractors Tbk Buka Lowongan Kerja Terbaru, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Dikutip Semarangku dari laman AFP, Walikota Mariupol pun memberikan keterangannya. 

"Pada menit-menit terakhir hidupnya dia sendirian, kelelahan, ketakutan, dan sangat haus," kata Vadym Boychenko. 

"Ini hanyalah salah satu dari banyak kisah Mariupol, yang telah selamat dari blokade selama delapan hari," tambahnya.

Sejak dikepung pasukan militer Rusia, kota Mariupol telah terputus dari listrik, air, dan gas ke rumah-rumah warga, jaringan komunikasi yang terganggu, serta upaya untuk mengirimkan makanan dan obat-obatan telah gagal.

Presiden Ukraina yakni Volodymyr Zelensky telah menanggapi kematian gadis yang diketahui bernama Tanya itu dalam pesan video yang dirilis, mendesak mitra Barat untuk berbuat lebih banyak membantu Kyiv melawan invasi Rusia.

"Mariupol dikepung, dihalangi, sedang kelelahan, disiksa. Untuk pertama kalinya dalam puluhan tahun, mungkin untuk pertama kalinya sejak invasi Nazi, seorang anak meninggal karena dehidrasi pada 2022," pungkas Zelensky**

Editor: Khansa Amirah Rasyida

Sumber: AFP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah