Rasisme Terhadap Mahasiswa Afrika Warnai Penyeberangan Pengungsi di Perbatasan Ukraina, Begini Respon Nigeria

- 3 Maret 2022, 07:21 WIB
Rasisme Terhadap Mahasiswa Afrika Warnai Penyeberangan Pengungsi di Perbatasan Ukraina, Begini Respon Nigeria
Rasisme Terhadap Mahasiswa Afrika Warnai Penyeberangan Pengungsi di Perbatasan Ukraina, Begini Respon Nigeria /Tangkap layar postingan akun Instagram @strongertogtherasone

Butuh berjam-jam sebelum dia juga diizinkan melewati kontrol perbatasan.

“Kami merasa diperlakukan seperti binatang,” ujar Gurure, dikutip dari Al Jazeera.

Gurure adalah mahasiswa baru di Universitas Penerbangan Nasional.

Dia melarikan diri dari Kiev beberapa jam setelah Presiden Rusia, Vladimir Putin memerintahkan pasukan ke Ukraina pada 24 Februari 2022.

“Ketika kami meninggalkan Kiev, kami hanya berusaha untuk bertahan hidup,” pungkasnya.

Perlakuan rasis terhadap orang Afrika tidak hanya dirasakan oleh Gurure.

Sejumlah orang Afrika juga telah melaporkan aksi pelecehan dan diskriminasi ketika mencoba menyeberang ke tetangga Ukraina.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengungkapkan bahwa sejak perang dimulai, setidaknya 677.000 pengungsi telah melarikan diri dari Ukraina ke negara-negara tetangga.

Setengah dari mereka saat ini berada di Polandia.

Antrian di sepanjang perbatasan sekarang mencapai puluhan kilometer dengan beberapa mahasiswa Afrika mengatakan mereka telah menunggu berhari-hari untuk menyeberang.

Halaman:

Editor: Risco Ferdian

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah