Moskow mengklaim bahwa hal tersebut adalah latihan angkatan laut di dekat perairan Ukraina.
Di bawah kesepakatan 1936, Turki memiliki kendali atas Bosphorus dan Dardanelles dan kekuatan untuk mengatur transit kapal perang angkatan laut.
Ini juga menjamin lalu lintas bebas kapal sipil di masa damai dan membatasi lintas kapal yang bukan milik negara yang berbatasan dengan Laut Hitam.
Pada masa perang, atau ketika terancam agresi, Turki berwenang menutup selat bagi semua kapal perang asing.
Itu juga dapat menolak transit untuk kapal dagang dari negara-negara yang berperang dengan Turki dan untuk membentengi selat jika terjadi konflik.
Semua negara non-Laut Hitam yang ingin mengirim kapal harus memberi tahu Turki 15 hari sebelumnya.
Sementara negara-negara Laut Hitam harus memberikan pemberitahuan delapan hari.
Pesawat sipil dapat transit di sepanjang rute yang diizinkan oleh pemerintah Turki.
Kesepakatan itu tidak berisi pembatasan perjalanan kapal induk, namun Ankara mengatakan pihaknya juga memiliki kendali atas hal itu.
Itulah Ukraina yang meminta Turki menutup jalur Laut Hitam bagi kapal-kapal Rusia, di tengah invasi yang sedang berlangsung.***