Vladimir Putin Sebut Rusia Tidak Menginginkan Perang, Biden: Masih dalam Posisi Mengancam Ukraina

- 16 Februari 2022, 19:45 WIB
Ilustrasi gambar, Vladimir Putin Sebut Rusia Tidak Menginginkan Perang, Biden: Masih dalam Posisi Mengancam Ukraina
Ilustrasi gambar, Vladimir Putin Sebut Rusia Tidak Menginginkan Perang, Biden: Masih dalam Posisi Mengancam Ukraina /dok. Telegram Kemenhan Rusia/

SEMARANGKU - Presiden Rusia, Vladimir Putin menyebutkan bahwa Rusia tidak menginginkan perang di Eropa, di tengah meningkatnya ketegangan di Ukraina.

Namun, Presiden Rusia Vladimir Putin tetap meminta bahwa Ukraina tidak boleh bergabung dengan NATO.

Sekedar informasi, di tengah ketegangan di Ukraina, Presiden Rusia, Vladimir Putin telah berdialong dengan Kanselir Jerman, Olaf Scholz membahas krisis ini.

Putin mengatakan bahwa Rusia telah diberitahu oleh kekuatan Barat bahwa Ukraina tidak akan bergabung dengan aliansi NATO dalam waktu dekat.

Baca Juga: Krisis Rusia-Ukraina Kembali Memanas di Perbatasan Timur, Batalyon Babushka Siap Lindungi Tanah Air

Namun, Moskow memperingatkan bahwa itu bukan jaminan yang memuaskan.

Rusia telah mengumpulkan lebih dari 100.000 tentara di sekitar perbatasan Ukraina dan menuntut untuk jaminan keamanan dari Barat.

Termasuk jaminan bahwa Kyiv akan dicegah untuk bergabung dengan barisan NATO, meskipun Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mendorong untuk melakukannya.

“Kita perlu menyelesaikan pertanyaan ini sekarang dan kami berharap perhatian kami akan didengar oleh mitra kami dan ditanggapi dengan serius,” ujar Putin kepada wartawan di Moskow, dikutip dari Al Jazeera.

Lebih lanjut, Putin menegaskan bahwa Rusia tidak menginginkan perang.

“Adapun perang di Eropa tentang apakah kita menginginkannya atau tidak? Tentu saja tidak. Makanya kami mengajukan proposal untuk proses negosiasi, yang hasilnya harus kesepakatan untuk memastikan keamanan yang sama untuk semua orang, termasuk negara kita,” ujarnya.

Baca Juga: SKENARIO TERBURUK! Rusia-Ukraina Membara, Eropa Timur Siap Hadapi Kedatangan Ribuan Pengungsi

Putin mengatakan bahwa Rusia siap untuk terlibat dalam pembicaraan tentang membatasi penyebaran rudal jarak menengah di Eropa.

Serta meningkatkan transparansi latihan militer dan langkah-langkah membangun kepercayaan lainnya.

Pernyataan tersebut muncul setelah Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan sedang mengatur penarikan sebagian pasukannya dari lokasi dekat Ukraina

Moskow tidak memberikan perincian tentang dari mana tentara ditarik kembali, atau berapa banyak yang dipindahkan.

Namun, Kementerian Pertahanan Rusia merilis rekaman yang menunjukkan tank dan kendaraan lapis baja lainnya dimuat ke gerbong kereta api.

Kanselir Jerman, Scholz menyambut baik pengumuman penarikan itu sebagai ‘sinyal bagus’.

Serta mengatakan bahwa upaya diplomatik untuk menyelesaikan krisis masih jauh dari kata lelah.

“Bagi kami orang Jerman tetapi juga orang Eropa, keamanan berkelanjutan hanya dapat dicapai dengan Rusia. Oleh karena itu harus dimungkinkan untuk menemukan solusi. Tidak peduli seberapa sulit dan serius situasinya, saya menolak untuk mengatakan bahwa itu tidak ada harapan,” ujar Scholz pada konferensi pers bersama Putin, dikutip dari Al Jazeera.

Sementara itu, pemimpin lain lebih berhati-hati.

Pada hari Selasa, 15 Fabruari 2022, Presiden AS Joe Biden meragukan klaim Moskow tentang penarikan Sebagian pasukannya di dekat Moskow.

Biden mengatakan bahwa pasukan Rusia di dekat Ukraina tetap dalam posisi yang mengancam.

“Faktanya tetap saat ini Rusia memiliki lebih dari 150.000 tentara yang mengelilingi Ukraina dan Belarusia dan di sepanjang perbatasan Ukraina, invasi tetap mungkin terjadi,” pungkas Biden.

Itulah Vladimir Putin menyebutkan bahwa Rusia tidak menginginkan perang, Biden: masi dalam posisi mengancam Ukraina.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah