Panas! AS dan Rusia Berdebat Soal Krisis Ukraina di Dewan Keamanan PBB, Joe Biden: Kami akan Terus Terlibat

- 1 Februari 2022, 19:45 WIB
Panas! AS dan Rusia Berdebat Soal Krisis Ukraina di Dewan Keamanan PBB, Joe Biden: Kami akan Terus Terlibat
Panas! AS dan Rusia Berdebat Soal Krisis Ukraina di Dewan Keamanan PBB, Joe Biden: Kami akan Terus Terlibat /Tangkap layar postingan akun Instagram @ukraine_defence

SEMARANGKU - Di tengah situasi yang semakin panas, Amerika Serikat (AS) dan Rusia berdebat tentang krisis Ukraina di Dewan Keamanan (DK) PBB.

Dalam perdebatan AS dan Rusia soal krisis Ukraina di Dewan Keamanan (DK) PBB, Washington memperingatkan perang mengerikan jika Moskow memutuskan untuk menyerang.

Sementara itu, dalam perdebatan di Dewan Keamanan (DK) PBB ini, Moskow menuduh AS mengobarkan ancaman invasi Rusia.

Duta Besar AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield, mengatakan kepada DK PBB pada Senin, 31 Januari 2022 bahwa invasi Rusia ke Ukraina akan mengancam keamanan.

Baca Juga: Rusia Tuduh Amerika Serikat Timbulkan Ketegangan Atas Ukraina: Ketegangan Timbul di PBB

“Rekan-rekan, situasi yang kita hadapi di Eropa sangat mendesak dan berbahaya, dan taruhan untuk Ukraina dan untuk setiap negara anggota PBB tidak bisa lebih tinggi lagi,” ujar Thomas-Greenfield, dikutip dari Al Jazeera.

Thomas-Greenfield mengungkapkan bahwa tindakan Rusia mengancam perdamaian dan keamanan.

“Tindakan Rusia menyerang inti dari piagam PBB. Ini jelas dan konsekuensial sebagai ancaman terhadap perdamaian dan keamanan seperti yang bisa dibayangkan siapa pun,” pungkasnya.

Seperti diketahui, Rusia telah mengumpulkan pasukan di dekat perbatasan negara itu dengan Ukraina.

Baca Juga: Rusia dan Amerika Serikat Berdebat Masalah Krisis Ukraina, AS Peringatkan Sesuatu

Hal ini memicu krisis diplomatik dan meningkatkan kekhawatiran AS dan Eropa bahwa Moskow mungkin bersiap untuk invasi yang akan segera terjadi.

Rusia telah membantah berencana untuk menyerang, namun dengan keras menentang upaya Ukraina untuk bergabung dengan NATO.

Moskow juga menginginkan jaminan keamanan bahwa aliansi yang dipimpin AS akan menghentikan ekspansinya ke bekas republik Soviet.

Namun, Washington dan NATO telah menolak permintaan tersebut.

Pada Senin, 31 Januari 2022, utusan Rusia untuk PBB Vasily Nebenzya menuduh Washington dan sekutunya menghidupkan ancaman perang.

Meskipun Moskow berulang kali menyangkal invasi yang direncanakan.

“Diskusi tentang ancaman perang sangat provokatif. Anda hampir menyerukan ini. Anda ingin itu terjadi. Anda menunggu itu terjadi seolah-olah Anda ingin membuat kata-kata Anda menjadi kenyataan,” ujar Nebenzya dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB, dikutip dari Al Jazeera.

Lebih lanjut, Nebenzya menuturkan bahwa Rusia terus-menerus menolak tuduhan ini.

“Ini terlepas dari kenyataan bahwa kami terus-menerus menolak tuduhan ini, dan ini terlepas dari kenyataan bahwa tidak ada ancaman invasi yang direncanakan ke Ukraina dari bibir politisi atau tokoh publik Rusia selama periode ini,” pungkasnya.

Setelah pertemuan dengan Dewan Keamanan PBB, Gedung Putih sekali lagi meminta Rusia untuk menyelesaikan kebuntuan secara diplomatis.

“Jika Rusia tulus menangani masalah keamanan kami masing-masing melalui dialog, Amerika Serikat dan Sekutu serta mitra kami akan terus terlibat dengan itikad baik,” ujar Presiden AS, Joe Biden, dikutip dari Al Jazeera.

Joe Biden memperingatkan konsekuensi parah jika Rusia menyerang Ukraina.

“Jika sebaliknya Rusia memilih untuk menjauh dari diplomasi dan menyerang Ukraina, Rusia akan memikul tanggung jawab, dan itu akan menghadapi konsekuensi yang cepat dan berat,” pungkas Biden.

Itulah AS dan Rusia yang berdebat soal krisis Ukraina di Dewan Keamanan PBB, Biden: kami akan terus terlibat, situasi makin panas.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah