Sekedar informasi, pada awal bulan ini, Korea Utara juga melakukan uji coba rudal hipersonik serta rudal balistik yang dipasang di gerbong kereta api.
Tes tersebut telah menarik perhatian internasional.
AS dan PBB turut bereaksi atas uji coba peluncuran peluru kendali taktis yang dilakukan Korea Utara.
Amerika Serikat menyerukan pemerataan sanksi yang lebih keras untuk Korea Utara.
Hal tersebut membuat Pyongyang semakin marah.
Perwakilan Khusus AS untuk Korea Utara, Sung Kim, mendesak Pyongyang untuk menghentikan kegiatannya yang melanggar hukum dan merusak stabilitas.
Juru bicara PBB, Stephane Dujarric juga menyebut uji coba Korea Utara semakin mengkhawatirkan.
Dujarric menyerukan semua pihak untuk kembali melakukan pembicaraan dalam rangka meredakan ketegangan.
Serta mempromosikan denuklirisasi Semenanjung Korea yang sangat dapat diverifikasi.