Warga Sri Lanka Dipukuli dan Dibakar, Puluhan Warga di Pakistan Malah Selfie di Depan Mayat

- 5 Desember 2021, 15:30 WIB
Ilustrasi. Warga Sri Lanka Dipukuli dan Dibakar, Puluhan Warga di Pakistan Malah Selfie di Depan Mayat
Ilustrasi. Warga Sri Lanka Dipukuli dan Dibakar, Puluhan Warga di Pakistan Malah Selfie di Depan Mayat /Pixabay/Gerd Altmann/

SEMARANGKU - Ada kasus tak mengenakkan terjadi di Pakistan.

Puluhan orang ditangkap di Pakistan karena melakukan hal-hal yang tak mencerminkan sikap kemanusiaan.

Seorang manajer pabrik, warga Sri Langka dipukuli sampai mati dan dibakar oleh massa.

Korban dituduh menghujat agama dan dituduh melakukan penistaan agama.

Beberapa klip video mengerikan yang dibagikan di media sosial menunjukkan massa memukuli korban sambil meneriakkan slogan-slogan menentang penistaan agama pada hari Jumat.

Klip lain menunjukkan tubuhnya terbakar, serta puing-puing terbalik dari apa yang dikatakan sebagai mobilnya.

Banyak massa tidak berusaha menyembunyikan identitas mereka dan beberapa mengambil selfie di depan mayat yang terbakar.

Sementara itu, juru bicara polisi Khurram Shahzad mengatakan hingga 120 orang ditangkap, termasuk salah satu tersangka utama.

Baca Juga: Dianggap Tak Kapok, Mulai Sekarang Pelaku Pelecehan Seksual di Pakistan akan Dikebiri Secara Kimia

"Para ahli polisi sedang menyelidiki kasus ini dari berbagai sudut, termasuk bahwa beberapa pekerja pabrik memainkan kartu agama untuk membalas dendam pada manajer," kata Tahir Ashrafi seorang sarjana agama dan perwakilan khusus perdana menteri tentang kerukunan beragama.

Serangan itu telah menyebabkan kemarahan, dengan Perdana Menteri Imran Khan menyebutnya sebagai "hari yang memalukan bagi Pakistan".

Seorang pejabat senior Pakistan mengatakan bahwa mereka sudah menghubungi diplomat Sri Langka atas insiden itu.

Baca Juga: Terkenal Usai Berperan Sebagai Ali di Squid Game, Warga Pakistan Justru Ungkapkan Rasa Kecewa

Mereka juga menyakinkan akan membawa semua pelaku ke pengadilan untuk di hukum.

Sementara itu, di Pakistan sendiri sedang marah terjadi kasus yang dituduh sebagai penistaan agama.

Dikutip dari Al Jazeera, bahkan saran atau suara sekecil apapun dapat dianggap sebagai penghinaan terhadap Islam dan hal itu dapat meningkatkan protes.

Kelompok-kelompok hak asasi manusia mengatakan tuduhan penghujatan sering dapat digunakan untuk menyelesaikan dendam pribadi, dengan minoritas sebagian besar menjadi target.***

Editor: Ajeng Putri Atika


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x