Network
SEMARANGKU - Setidaknya 19 negara berencana untuk berkomitmen pada KTT COP26 pada Kamis 4 November 2021, menghentikan pembiayaan publik untuk proyek bahan bakar fosil di luar negeri pada akhir tahun 2022, menurut dua orang pembicara KTT COP26.
Menurut sumber tersebut, pemerintah Inggris yang memimpin KTT COP26, sedang melakukan diskusi beberapa menit terakhir pada Rabu 3 November 2021, untuk mencapai kesepakatan dengan lebih banyak negara dalam menandatangani janji sebelum diluncurkan.
Sejauh ini, negara-negara yang diketahui menandatangani kesepakatan untuk mengakhiri pembiayaan bahan bakar fosil pada KTT COP26 antara lain Denmark, Finlandia, Kosta Rika, Ethiopia, Gambia, dan Kepulauan Marshall.
Selain negara-negara tersebut, beberapa lembaga pembangunan termasuk Bank Investasi Eropa dan Bank Pembangunan Afrika Timur juga dikabarkan bergabung dalam kesepakatan mengakhiri pembiayaan bahan bakar fosil pada KTT COP26.
Negara-negara tersebut akan berkomitmen untuk mengakhiri dukungan publik dalam proyek energi bahan bakar fosil asing pada akhir 2022, meskipun kesepakatan itu akan memungkinkan pengecualian yang tidak ditentukan dalam keadaan terbatas.
Seorang sumber yang mengetahui diskusi tersebut mengatakan bahwa negara-negara yang sejauh ini menandatangani kesepakatan itu, telah secara kolektif menginvestasikan miliaran dolar per tahun dalam proyek bahan bakar fosil internasional selama beberapa tahun terakhir.
Sementara itu, pemerintah Inggris tidak segera menanggapi permintaan komentar atas laporan kesepakatan tersebut.
