Jerman dan Denmark Pulangkan Perempuan dan Anak-anak dari Kamp Anggota ISIS Ditahan

- 8 Oktober 2021, 15:30 WIB
Ilustrasi/Jerman dan Denmark Pulangkan Perempuan dan Anak-anak dari Kamp Anggota ISIS Ditahan
Ilustrasi/Jerman dan Denmark Pulangkan Perempuan dan Anak-anak dari Kamp Anggota ISIS Ditahan /Pixabay/cherylholt

SEMARANGKU - Jerman dan Denmark memulangkan perempuan dan anak-anak dari kamp Suriah.

Jerman dan Denmark memulangkan 37 anak-anak dan 11 wanita dari sebuah kamp tempat tersangka anggota ISIS ditahan.

Jerman memulangkan 23 anak-anak dan delapan ibu mereka dalam penerbangan charter yang mendarat sesaat sebelum tengah malam pada hari Rabu.

Mereka telah tinggal di kamp penjara Roj di Suriah timur laut, yang berada di bawah kendali Kurdi.

Menteri Luar Negeri Heiko Maas mengatakan bahwa anak-anak tidak layak untuk hal ini.

Baca Juga: Wanita Muslim Kesusahan di Tempat Kerja Jerman karena Larangan Memakai Jilbab

"Anak-anak tidak bertanggung jawab atas situasi mereka. para ibu harus menjawab tindakan mereka," kata Menteri Luar Negeri Heiko Maas.

Sementara itu, Denmark juga berhasil membawa pulang anak-anak dan perempuan.

Denmark membawa pulang 14 anak-anak dan tiga wanita sebagai bagian dari operasi yang sama, yang dilakukan dengan dukungan militer AS.

Menlu Heiko Maas mengatakan dirinya senang karena bisa membawa kembali anak-anak dan perempuan yang membutuhkan perlindungan.

"Mereka kebanyakan adalah anak-anak yang sakit atau mereka yang memiliki wali di Jerman, serta saudara laki-laki dan perempuan mereka dan ibu mereka," kata kementerian luar negeri.

Jaksa federal Jerman mengatakan tiga wanita ditangkap saat tiba di bandara Frankfurt.

Baca Juga: LIVE STREAMING Bayern Munchen vs Bochum via TV Online Gratis Bundesliga Jerman Kick Off 20.23 WIB

Mereka dituduh menjadi anggota dalam "organisasi teror" asing, membawa anak-anak bersama mereka melawan kehendak ayah mereka dan pelanggaran tugas perawatan dan pendidikan mereka.

Sementara itu, negara-negara telah berselisih tentang bagaimana memperlakukan tawanan yang terkait dengan ISIS sejak jatuhnya kelompok itu pada Maret 2019.

Sebagian besar negara Eropa melakukan repatriasi berdasarkan kasus per kasus.

Repatriasi bersama terakhir Jerman bersama Finlandia pada Desember 2020 membawa kembali lima wanita dan 18 anak-anak.***

Editor: Ajeng Putri Atika

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah