Perdana Menteri Pakistan Mengatakan AS harus Akui Taliban Cepat atau Lambat, AS Malah Bekukan Aset Afghanistan

- 3 Oktober 2021, 15:30 WIB
Perdana Menteri Pakistan Mengatakan AS harus Akui Taliban Cepat atau Lambat
Perdana Menteri Pakistan Mengatakan AS harus Akui Taliban Cepat atau Lambat /Reuters/Saiyna Bhasir


SEMARANGKU - Perdana Menteri Pakistan Imran Khan mengatakan AS berada dalam keadaan terkejut setelah Taliban ambil alih Afghanistan.

Tak hanya itu, Perdana Menteri Pakistan juga menyebutkan bahwa AS harus mengakui Taliban.

Khan juga menyatakan bahwa publik AS saat ini sedang mencari kambing hitam dan "secara tidak adil menargetkan" Presiden AS Joe Biden.

Tak hanya itu, para kritikus mengatakan pemerintah yang didukung Barat menjadi runtuh.

Hal itu menyusul keputusan Biden karena menarik pasukan AS dari Afghanistan.

Baca Juga: Taliban Berikan Ancaman untuk Perempuan yang Demo Menuntut Anak Perempuan Kembali ke Sekolah

Meskipun ada tekanan kuat, Biden tetap berpegang pada batas waktu 31 Agustus untuk menarik pasukan, mengakhiri perang terpanjang AS.

Penarikan pasukan AS adalah bagian dari perjanjian dengan Taliban yang ditandatangani di bawah mantan Presiden Donald Trump pada tahun 2020.

Perjanjian yang ditandatangani di ibukota Qatar Doha juga meminta Taliban untuk tidak mengizinkan kelompok-kelompok bersenjata seperti al-Qaeda menggunakan tanah Afghanistan untuk melakukan serangan terhadap AS dan sekutu-sekutunya.

Baca Juga: Nyatakan Keamanan Terjamin, Taliban Justru Diserang oleh ISIS-K di Afghanistan

Halaman:

Editor: Ajeng Putri Atika

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x