SEMARANGKU - Perdana Menteri Pakistan Imran Khan mengatakan AS berada dalam keadaan terkejut setelah Taliban ambil alih Afghanistan.
Tak hanya itu, Perdana Menteri Pakistan juga menyebutkan bahwa AS harus mengakui Taliban.
Khan juga menyatakan bahwa publik AS saat ini sedang mencari kambing hitam dan "secara tidak adil menargetkan" Presiden AS Joe Biden.
Tak hanya itu, para kritikus mengatakan pemerintah yang didukung Barat menjadi runtuh.
Hal itu menyusul keputusan Biden karena menarik pasukan AS dari Afghanistan.
Baca Juga: Taliban Berikan Ancaman untuk Perempuan yang Demo Menuntut Anak Perempuan Kembali ke Sekolah
Meskipun ada tekanan kuat, Biden tetap berpegang pada batas waktu 31 Agustus untuk menarik pasukan, mengakhiri perang terpanjang AS.
Penarikan pasukan AS adalah bagian dari perjanjian dengan Taliban yang ditandatangani di bawah mantan Presiden Donald Trump pada tahun 2020.
Perjanjian yang ditandatangani di ibukota Qatar Doha juga meminta Taliban untuk tidak mengizinkan kelompok-kelompok bersenjata seperti al-Qaeda menggunakan tanah Afghanistan untuk melakukan serangan terhadap AS dan sekutu-sekutunya.
Baca Juga: Nyatakan Keamanan Terjamin, Taliban Justru Diserang oleh ISIS-K di Afghanistan