Dengan jumlah biaya yang dikeluarkan, Indonesia berhak mendapatkan 50 unit jet tempur KF-21 Boramae.
Diketahui bahwa proyek pembuatan KF-21 Boramae, membuat Indonesia dan Korea Selatan kesulitan.
Terutama dalam memenuhi teknologi inti dari jet tempur KF-21 Boramae.
Oleh karena itu, Kore Selatan dan Indonesia memutuskan untuk meminta bantuan dari AS.
Baca Juga: Ganjar Pranowo Disambut Suporter Jatim saat Nonton Tim Jateng Main Sepakbola di PON Papua
AS sendiri telah setuju untuk memberikan teknologi pembuatan jet tempurnya, untuk Indonesia.
Namun, Indonesia ternyata belum siap untuk menerima teknologi buatan AS.
"Sejak beberapa tahun lalu, AS telah mendesak Indonesia untuk mendirikan semacam kantor keamanan teknologi" dikutip Semarangku dari akun Twitter @AHelvas.
"Pertahanan untuk melindungi transfer teknologi dari AS," lanjutnya.
"Masalah ini terkait dengan permintaan Indonesia untuk transfer teknologi dari AS, termasuk KFX/IFX," tambahnya.