SEMARANGKU – Jepang mendesak negara-negara Eropa untuk berbicara dan menentang ekspansi militer China.
Jepang juga mendesak negara-negara Eropa untuk menentang agresi China dan memperingatkan masyarakat internasional.
Jepang meminta negara-negara Eropa untuk meningkatkan upaya pencegahan terhadap ekspansi militer dan territorial China.
Baca Juga: Jepang Temukan Lagi Vaksin Covid-19 Moderna yang Terkontaminasi
Menteri pertahanan Jepang, Nobuo Kishi mengatakan bahwa China telah menjadi semakin kuat dalam politik, ekonomi dan militer.
Nobuo Kishi juga mengatakan bahwa China berusaha untuk menggunakan kekuatannya untuk mengubah status quo di Laut China Timur dan Laut Natuna Utara.
Kishi juga mengatakan bahwa Jepang memiliki keprihatian yang kuat dalam hal keselatan dan keamanan kawasan tersebut untuk komunitas global.
“China memperkuat kekuatan militernya baik dari segi kuantitas maupun kualitas, dan dengan cepat meningkatkan kemampuan operasionalnya,” kata Kishi dikutip Semarangku dari The Guardian.
Komentar Kishi adalah sinyal kuat dari meningkatnya kekhawatiran internasional atas ambisi militer China di wilayah yang disengketakan.
Wilayah-wilayah sangketa seperti, Laut Natuna Selatan dan Laut China Timur, perbatasan India, dan khususnya Taiwan.
Pernyataan tersebut digaungkan oleh tokoh senior di Taiwan, dengan mantan kepala angkatan laut dan wakil menteri pertahanan Taiwan juga memperingatkan bahwa diperlukan lebih banyak pencegahan.
Meningkatnya aktivitas militer oleh China di Taiwan juga telah menjadi sebuah peringatan bagi para ahli dan tokoh militer global.
Peningkatan kekuatan militer China dianggap sebagai konfrontasi kecil atau kecelakaan maritim yang dapat meningkatkan konflik besar-besaran.
Kishi, mengatakan bahwa Jepang telah memperoleh pemahaman dan kerja sama dari banyak negara, tetapi lebih menindak untuk melawan China terlebih dahulu.
Dia mengatakan parlemen Eropa, serta Inggris, Prancis, Jerman dan Belanda, telah menunjukkan minat untuk mendukung “Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka”.
Jepang telah menjadi lebih vokal dalam beberapa bulan terakhir, menyerukan keterlibatannya dengan AS dan pihak lain dalam melawan ekspansionisme China.***