Korea Utara Tembakkan Rudal Balistik Sejauh 1.500 Km Disaat Ketegangan dengan AS Meningkat

- 13 September 2021, 17:00 WIB
 Korea Utara menembakkan rudal balistik baru sejauh 1.500 km di tengah ketegangan dengan AS meningkat/KCNA via REUTERS
Korea Utara menembakkan rudal balistik baru sejauh 1.500 km di tengah ketegangan dengan AS meningkat/KCNA via REUTERS /

 

SEMARANGKU – Korea Utara menembakkan rudal balistik baru di tengah ketegangan dengan AS akhir-akhir ini sedang meningkat.

Menurut Kantor Berita Pusat Korea (KCNA), Korea Utara melakukan uji coba rudal balistik itu selama dua hari pada 11-12 September.

Peluncuran rudal balistik tersebut disaksikan oleh para pemimpin Partai Buruh Korea Utara bersama dengan pejabat tinggi dan ilmuwan sektor pertahanan.

Baca Juga: Bayi Prematur 288 Gram di Korea Dipulangkan dari Rumah Sakit Setelah Jalani 153 Hari Perawatan

Baca Juga: Korea Utara Gelar Parade Militer di Malam Hari dan Pamerkan Rudal Balistik Baru 

Dalam siaran persnya, pemerintah pusat Korea Utara, Pyongyang mengatakan rudal balistik itu adalah senjata strategis yang sangat penting.

“Rudal jelajah jarak jauh yang diluncurkan terbang 7.580 detik di sepanjang lintasan penerbangan elips dan angka delapan yang ditetapkan di atas wilayah dan perairan teritorial negara kita dan mencapai target pada 1.500 km dari garis tambat,” katanya kepada KCNA, dikutip dari Express 13 September 2021.

Peluncuran rudal balistik baru itu disebut sebagai tanggapan atas latihan perang AS dan Korea Selatan yang diadakan pada 16-26 Agustus lalu.

Latihan militer AS dan Korea Selatan dikritik keras oleh Korea Utara dan menuduh mereka merusak keamanan di wilayah tersebut.

“Latihan perang itu sebagai ekspresi paling jelas dari kebijakan bermusuhan AS terhadap DPRK (Republik Demokratik Rakyat Korea) yang dirancang untuk melumpuhkan kita dengan paksa,” kata Kim Yo Jong, wakil direktur departemen Komite Sentral Partai Buruh Korea Utara.

”Latihan perang berbahaya yang didorong oleh AS dan pihak Korea Selatan mengabaikan peringatan berulang kami pasti akan membuat mereka menghadapi ancaman keamanan yang lebih serius,” sambungnya.

Pada bulan September 2020 lalu, Komandan Komando Utara AS dan Komando Pertahanan Dirgantara Amerika Utara (NORAD), Jenderal Glen VanHerck mengatakan bahwa AS siap untuk menanggapi setiap peluncuran rudal oleh Korea Utara.

“Kami terus siap untuk menanggapi jika Korea Utara memilih untuk meluncurkan rudal,” kata Jenderal VanHerck

“Saya siap 24/7 365 hari. Jika Korea Utara memutuskan untuk meluncurkan rudal balistik, saya yakin dengan kemampuan kami,” lanjutnya.

Jenderal Angkatan Udara AS itu menegaskan bahwa NORTHCOM dan NORAD siap untuk melaksanakan misi.

“Untuk NORAD itu bagian ancaman peringatan dan penilaian serangan, sementara NORTHCOM bagian kemampuan pertahanan rudal balistik,” ujarnya.

Hubungan AS dan Korea Utara memanas sejak runtuhnya pertemuan puncak antara mantan Presiden Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un pada 2019.

AS telah menolak permintaan Korea Utara untuk pelonggaran sanksi ekonomi dengan imbalan pengurangan sebagian kemampuan nuklirnya.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah