India Perketat Festival Keagamaan Menyusul Ancaman Gelombang Ketiga Covid-19

- 10 September 2021, 09:28 WIB
 India Perketat Festival Keagamaan Menyusul Ancaman Gelombang Ketiga Covid-19
India Perketat Festival Keagamaan Menyusul Ancaman Gelombang Ketiga Covid-19 /Pixabay/hari_mangayil.

SEMARANGKU – Pemerintah India memperketat festival keagamaan besar yang akan dimulai pada minggu ini dan menarik banyak orang untuk berkerumun, serta memperingatkan bahwa gelombang baru Covid-19 telah dimulai di kota Mumbai.

Sebelumnya, pemerintah negara bagian di seluruh negara India, telah menyaksikan lonjakan virus Covid-19 yang sangat parah pada bulan April hingga Mei 2021, sehingga pertemuan massal di negara tersebut harus dibatasi.

“Gelombang ketiga Covid-19 tidak akan datang, itu sudah ada di sini (India),” kata Walikota Mumbai Kishori Pednekar kepada wartawan, hari Selasa 7 September 2021.

Baca Juga: Menteri Perhubungan India Berencana Ubah Suara Klakson Jadi Instrumen Musik Seruling dan Biola

“Kita bisa merayakan festival nanti. Mari kita memprioritaskan kehidupan dan kesehatan warga kita terlebih dahulu,” ujar Uddhav Thackeray, Kepala Menteri negara bagian barat Maharastha, dengan ibu kota di Mumbai.

Pesan tersebut disampaikan oleh Uddhav menjelang festival agama Hindu Ganesh Chaturthi yang akan dilaksanakan selama 11 hari, dimulai pada hari Jumat 10 September 2021.

Dilansir dari Semarangku.Pikiran-Rakyat.com dari Al-Jazeera News, gelombang Covid-19 sebelumnya telah membanjiri seluruh rumah sakit di India dan diketahui telah menewaskan lebih dari 200.000 korban jiwa.

Peristiwa tersebut terjadi setelah perayaan salah satu festival keagamaan Hindu terbesar di dunia yaitu Kumbh Mela, yang telah menarik sekitar 25 juta umat Hindu.

Baca Juga: Jadwal Acara TV ANTV Kamis, 9 September 2021 Nonton Tayangan India Nonstop: Gopi, Uttaran, dan Balika Vadhu

Festival keagamaan tersebut dan rapat umum pemilu di negara bagian besar, membuat para ahli kesehatan mengkritisi acara tersebut karena memicu lonjakan kasus Covid-19 sekaligus munculnya varian virus Covid-19 baru, yakni virus Delta.

Pemerintah India juga mengatakan bahwa lonjakan kasus baru-baru ini di negara bagian selatan Kerala, yang terjadi setelah festival Onam pada bulan Agustus 2021 harus menjadi perhatian.

Namun kerumunan yang meriah masih memadati pasar di Maharashtra dan negara bagian lain dalam beberapa hari terakhir, seolah-olah mengabaikan peringatan dari Pemerintah India.

Pemerintah negara bagian juga membatasi ketinggian patung dewa berkepala gajah Ganesha untuk mengurangi jumlah umat yang akan membawanya selama festival Ganesh Chaturthi berlangsung. Prosesi pada hari pertama dan hari terakhir festival tersebut juga akan dilarang.

Pembatasan pergerakan dan kegiatan diperkirakan akan dimulai pada minggu ini, karena adanya pengingkatan kasus di kota besar negara bagian Maharashtra lainnya, yaitu kota Nagpur.

Sedangkan di negara bagian tetangga Karnataka, jam malam akan tetap diberlakukan dan distrik-distrik yang memiliki tingkat tes positif lebih tinggi akan dilarang mengadakan perayaan festival Ganesh Chaturthi.

Menteri Kesehatan Karnataka K Sudhakar, mengatakan bahwa para pejabat juga khawatir memulai kembali kelas-kelas sekolah menengah karena beresiko dapat meningkatkan kasus Covid-19.

Viti Kumar, seorang penduduk kota Lucknow di negara bagian utara Uttar Pradesh, mengatakan bahwa dia khawatir orang-orang akan mengecewakan dewa mereka selama festival Ganesh Chaturthi.

“Saya tidak bisa mengambil resiko dengan putri saya. Saya tidak mengirimnya ke sekolah,” ujar Viti Kumar.

Negara bagian selatan Tamil Nadu telah melarang perayaan festival publik, sementara negara bagian timur Bengal Barat diperkirakan akan memberlakukan pembatasan pada Durga Puja selama 9 hari pada bulan Oktober 2021.

Seperti yang telah diketahui, India memiliki beban kasus Covid-19 tertinggi kedua di seluruh dunia, dengan lebih dari 33 juta kasus positif, dan 441.000 kasus kematian.***

Editor: Risco Ferdian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x