Amnesty Internasional Beberkan Pengungsi Suriah Disiksa Saat Kembali ke Rumah

- 7 September 2021, 18:45 WIB
Amnesty Internasional Beberkan Pengungsi Suriah Disiksa Saat Kembali ke Rumah
Amnesty Internasional Beberkan Pengungsi Suriah Disiksa Saat Kembali ke Rumah /Khalil Ashawi/REUTERS

SEMARANGKU – Amnesty Internasional mengatakan pada Selasa bahwa pengungsi Suriah yag kembali ke rumahnya menjadi sasaran penyiksaan.

Selain menjadi sasaran penyiksaan, pengungsi Suriah juga menjadi tahanan dan diculik oleh pasukan kemanan.

Sementara itu, pengungsi Suriah kini mendesak pemerintah untuk melindungi mereka dari deportasi dan pemulangan paksa.

Baca Juga: Israel Berulah, Pertahanan Udara Suriah Cegat Serangan Rudal dari Israel

Dalam sebuah laporan berjudul "Anda akan mati" kelompok hak asasi manusia di London mendokumentasikan pelanggaran oleh petugas intelijen terhadap 66 orang yang kembali, termasuk 13 anak-anak.

Pada laporan yang sama, disebutkan pula bahwa ada lima kematian yang terjadi di tahanan yang menimpa pengungsi Suriah.

Laporan itu muncul sebagai tekanan pada pengungsi Suriah di beberapa negara Barat seperti Denmark untuk pulang.

Baca Juga: Kelompok Pro Iran Serang Pangkalan Militer AS di Suriah Pakai Rudal, Ada Korban Jiwa?

“Setiap pemerintah yang mengklaim Suriah sekarang dengan sengaja mengabaikan kenyataan mengerikan di lapangan,” ujar laporan itu dikutip Semarangku dari Reuters.

“Membuat para pengungsi sekali lagi takut akan (keselamatan) nayawa mereka,” kata laporan tersebut.

Suriah telah membantah para pengungsi menghadapi penyiksaan dan pembalasan tanpa pandang bulu.

Presiden Bashar al-Assad mengatakan jutaan pengungsi dipaksa untuk tinggal di negara tuan rumah dengan "tekanan atau intimidasi".

Ia juga mengatakan bahwa negara tuan rumah membujuk mereka secara finansial dan iming-iming bantuan internasional untuk mereka.

Assad telah menghancurkan pemberontakan terhadapnya untuk mendapatkan kembali kendali atas 70 persen negara.

Dia mengamankan masa jabatan keempat dalam pemilihan Mei yang dikatakan Barat ditandai dengan penipuan.

Tetapi pemerintah mengatakan hal tersebut menunjukkan bahwa politik di Suriah berjalan normal meskipun terjadi perang selama satu dekade.

Amnesty mendesak pemerintah Eropa, Turki, Yordania dan Lebanon untuk menghentikan praktik apa pun yang memaksa orang untuk kembali.

“Permusuhan militer mungkin telah mereda, tetapi kecenderungan pemerintah Suriah untuk melakukan pelanggaran hak asasi manusia yang mengerikan belum,” kata Amnesty.

Baik Dewan Eropa dan Parlemen Eropa telah mengeluarkan deklarasi yang mengatakan kondisi tidak ada aman untuk pemulangan pengungsi Suriah.

Demikian pula, badan pengungsi PBB, UNHCR, telah meminta negara-negara untuk tidak secara paksa mengembalikan warga negara Suriah ke negaranya.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah