SEMARANGKU – Sebuah area pangkalan udara AS di Qatar dimana para pengungsi Afghanistan ditempatkan menjadi perbincangan karena tingkat kejorokannya.
Lantai di pangkalan udara al-Udeid di ibu kota Qatar, Doha dilaporkan sangat jorok ditemui kotoran hingga kutu tikus menempel disana.
Menurut sebuah email yang dikirim ke Axios, lantai di pangkalan udara AS itu ditutupi dengan kotoran, sampah, urin, dan kutu tikus.
Baca Juga: Taliban Tegaskan Tidak Menyetujui Perpanjangan Waktu untuk Evakuasi Warga Afghanistan
Kejorokan pangkalan udara AS di Qatar telah digambarkan sebagai neraka hidup bagi pengungsi Afghanistan yang melarikan diri dari Taliban.
Para pengungsi Afghanistan yang ketakutan dihadapi dengan pemandangan tidak mengenakkan setelah sampai di pangkalan udara al-Udeid pada 21 Agustus 2021.
Email yang dikirim oleh penghubung Komando Pusat AS, Centcom itu mengatakan warga Afghanistan di pangkalan udara sedang menghadapi bencana kemanusiaan.
“Bencana kemanusiaan yang mengancam jiwa dan kondisi saat ini di Doha adalah perbuatan kita sendiri,” bunyi email, dikutip dari MEE 24 Agustus 2021.
Pengungsi Afghanistan ditempatkan dimana mereka bagaikan hidup di neraka dimana kotoran hingga kutu tikus berserakan di lantai pangkalan udara.
“Hari yang lembab hari ini, dimana orang-orang Afghanistan ditempatkan adalah neraka yang hidup. Sampah, urin, kotoran, kutu tikus, cairan yang tumpah, dan muntah menutupi lantai,” lanjut bunyi email.
“Manusia ini berada dalam mimpi buruk yang hidup… Kami berada di tengah krisis kemanusiaan yang terjadi dengan setiap penerbangan yang mendarat di Doha,” tutup email.
Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengatakan pihaknya bekerja dengan Departemen Pertahanan AS untuk mengatasi masalah tersebut.
Mereka telah mengambil langkah untuk memperbaiki kondisi di lapangan, termasuk memasang lebih dari 100 toilet dan menawarkan 7.000 makanan tradisional Afghanistan, tiga kali sehari.
“Kami bekerja cepat untuk mengurangi kemacetan dan meningkatkan personel konsuler di Qatar, selain mempercepat manifestasi, juga untuk meringankan kondisi saat ini,” kata juru bicara itu.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS menambahkan bahwa pihaknya berusaha untuk memastikan warga Afghanistan tinggal di Doha hanya untuk waktu yang singkat.
“Tujuan kami adalah memproses mereka untuk tujuan selanjutnya dalam beberapa hari setelah kedatangan,” katanya.
Pada hari Senin, lebih dari 3.700 pengungsi Afghanistan diangkut ke tujuan selanjutnya di AS, Jerman, dan Italia.***