Taliban Tegaskan Tidak Menyetujui Perpanjangan Waktu untuk Evakuasi Warga Afghanistan

- 25 Agustus 2021, 13:00 WIB
 Taliban Tegaskan Tidak Menyetujui Perpanjangan Waktu untuk Evakuasi Warga /REUTERS/Tatyana Makeyeva   
Taliban Tegaskan Tidak Menyetujui Perpanjangan Waktu untuk Evakuasi Warga /REUTERS/Tatyana Makeyeva   /

SEMARANGKU - Taliban menegaskan tidak akan menyetujui perpanjangan waktu untuk evakuasi.

Taliban juga tidak akan memrestui negara-negara barat yang kehabisan waktu untuk evakuasi warga Afghanistan.

Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid mengatakan kelompok itu tidak akan menyetujui perpanjangan, dan mengatakan kepada AS untuk berhenti mengevakuasi warga Afghanistan.

Baca Juga: Taliban dan Hukum Islam di Afghanistan, Pernah Eksekusi Publik hingga Larangan Televisi, Sekarang?

Mujahid juga mengatakan pekerja perempuan pemerintah Afghanistan harus tinggal di rumah sampai kondisi keamanan di negara itu membaik.

Sementara itu, pasukan pimpinan AS telah meningkatkan operasi untuk mengeluarkan ribuan orang dari Kabul.

Presiden Biden mengatakan dia akan tetap berpegang pada jadwal, tetapi telah menghadapi tekanan yang semakin besar untuk menegosiasikan lebih banyak waktu untuk evakuasi.

"Bahkan jika evakuasi berlangsung hingga 31 Agustus atau bahkan beberapa hari lagi, itu tidak akan cukup untuk memungkinkan mereka yang kita, atau Amerika Serikat, ingin terbang keluar," kata Menteri Luar Negeri Heiko Maas.

Baca Juga: Vladimir Putin Peringatkan Asia Tengah Tentang Pertumpahan Islam Radikal dari Afghanistan

Sebelumnya, Prancis mengatakan harus mengakhiri evakuasi dari bandara Kabul pada hari Kamis jika AS terjebak pada tenggat waktu.

Sementara itu, Spanyol mengatakan tidak akan dapat menyelamatkan semua warga Afghanistan yang melayani misi Spanyol.

Menurut pemerintah AS, sekitar 50.000 orang asing dan Afghanistan telah meninggalkan negara itu.

Banyak warga Afghanistan takut akan terulangnya interpretasi ketat hukum Islam yang diterapkan Taliban ketika pertama kali berkuasa dari 1996-2001.

Taliban, yang mengakhiri 20 tahun perang dengan kekalahan pasukan pemerintah yang sangat cepat, sebagian besar telah secara terbuka toleran terhadap upaya evakuasi.

Tetapi mereka tidak akan menyetujui perpanjangan masa evakuasi lagi.

"Kami meminta mereka untuk menghentikan proses ini," katanya.

"Negara ini membutuhkan keahlian mereka. Mereka seharusnya tidak dibawa ke negara lain," tambah Mujahid.***

Editor: Ajeng Putri Atika

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah