Network
SEMARANGKU – Pasukan Israel kembali menembakkan beberapa rudal ke Jalur Gaza dan Kota Gaza.
Media Palestina melaporkan pasukan Israel menembakkan rudal ke Gaza pada Senin malam, 23 Agustus 2021 setelah beberapa balon pembakar diluncurkan dari Gaza.
Menurut Quds News Network, pasukan Israel menembakkan setidaknya tiga rudal ke Khan Younis di Jalur Gaza selatan dan lahan pertanian kosong di lingkungan al-Zaytoun, Kota Gaza.
Serangan rudal Israel ini telah menyebabkan beberapa kerusakan harta benda, termasuk bangunan, tapi tidak menimbulkan korban.
Pada minggu malam, warga Palestina dilaporkan meluncurkan balon pembakar dari Gaza menuju Israel selatan.
Pihak berwenang Israel mengatakan sejumlah kebakaran terjadi pada Senin pagi, meskipun belum jelas apakah kebakaran itu disebabkan oleh balon-balon pembakar.
Dinas pemadam kebakaran Israel menyatakan sedang berupaya mengatasi sejumlah kebakaran di perbatasan Eskhol.
Baca Juga: Mayoritas Warga Israel Telah Divaksin, Namun Lonjakan Kasus Covid-19 Justru Terus Meningkat
Ketegangan kedua belah pihak meningkat setelah pasukan Israel menembak dan melukai puluhan warga Palestina selama peringatan serangan pembakaran tahun 1969 Masjid Al-Aqsa pada Sabtu.
Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mengatakan bahwa 41 warga Palestina terluka, termasuk dua anak-anak terluka parah.
Salah satu anak-anak Palestina yang terluka itu laki-laki berusia 13 tahun ditembak di kepalanya oleh pasukan Israel.
Pada Sabtu malam, jet tempur Israel menembakkan rudal yang dikatakan telah menargetkan situs Hamas di Jalur Gaza.
Serangan rudal jet tempur Israel pada Sabtu malam tidak menimbulkan korban ataupun kerusakan.
Faksi-faksi Palestina yang berbasis di Gaza mengumumkan pada hari Senin bahwa mereka berencana menggelar rapat umum besar-besaran di Jalur Gaza selatan pada hari Rabu besok, MEE melaporkan.
Israel dan Mesir telah memblokade ketat wilayah Gaza sejak Hamas memenangkan pemilihan legislatif pada 2006.
Blokade itu menyebabkan pergerakan orang dan barang keluar dan masuk dari Gaza sangat dibatasi.
Israel telah mencegah impor bahan dan peralatan ke Gaza dan memberlakukan ketat pada ekspor yang menyebabkan kelumpuhan di beberapa sektor ekonomi Gaza.
Otoritas Israel berpendapat bahwa bantuan internasional yang masuk ke Gaza perlu dijamin agar tidak sampai ke Hamas.
Pekan lalu, Israel menyita 23 ton coklat batangan yang dikirimkan ke Gaza karena alasan yang sama bahwa itu akan mendanai operasi militer Hamas.
Warganet baik dari Palestina dan internasional di media sosial mengecam atas tindakan Israel untuk menyita bantuan tersebut.
Sementara Rabu pekan lalu, sebanyak 50 anggota DPR dari Partai Demokrat AS mengirim surat kepada Presiden Joe Biden untuk mendesak Israel dan Mesir membuka blokade ke Gaza.***
