Baca Juga: Kisah Nyata, Muslim Uighur Diberi Makan Daging Babi hingga Islam Dianggap Penyakit oleh China
Laut Natuna Utara yang kaya akan minyak dan ikan sedang diperebutkan oleh China, Taiwan, Malaysia, Brunei, Filipina, dan Vietnam.
Beberapa pekan terakhir, AS dan Inggris telah mengirimkan kapal perang mereka ke Laut Natuna Utara yang membuat China marah.
Pada hari Senin, kapal perang Jerman Bayern dikirimkan dan akan melewati Laut Natuna Utara selama enam bulan dalam misi Indo-Pasifik.
Kemudian disusul India pada Rabu yang akan mengerahkan kapal perusak peluru kendali dan kapal fregat rudal selama dua bulan ke Asia Tenggara, termasuk Laut Natuna Utara.
Angkatan Laut India akan mengambil bagian dari latihan dengan sekutunya AS, Jepang, dan Australia yang membentuk sebuah aliansi.
AS mengakui bahwa China berada di depan dalam bidang pertahanan, termasuk pembuatan kapal dengan memiliki armada sekitar 350 kapal perang dan kapal selam.
Pada tahun 2020, laporan Menteri Pertahanan AS mengatakan bahwa PLA memiliki tujuan untuk menjadi militer kelas dunia pada akhir tahun 2049.
Laporan itu juga menyebut 2049 adalah tahun dimana China berharap untuk penyatuan kembali secara penuh dari semua wilayah yang diklaimnya, termasuk Taiwan.
Namun, Dr Sullivan berpikir bahwa China tidak mungkin merebut Taiwan dalam waktu dekat.