Di Inggris, Pemerintah Memperbolehkan Warganya Tidak Memakai Masker dan Mencabut Pembatasan Covid-19

- 19 Juli 2021, 20:15 WIB
Di Inggris, Pemerintah Memperbolehkan Warganya Tidak Memakai Masker dan Mencabut Pembatasan Covid-19
Di Inggris, Pemerintah Memperbolehkan Warganya Tidak Memakai Masker dan Mencabut Pembatasan Covid-19 / Tim Mossholder on Unsplash



SEMARANGKU – Covid-19 di Inggris tampaknya sudah mulai mereda.

Hal itu karena pemerintah Inggris sudah mencabut semua pembatasan Covid-19 di negaranya.

Termasuk juga aturan pemakaian masker dan social distancing yang juga dicabut oleh pemerintah Inggris dalam pandemi Covid-19.

Baca Juga: Final Euro Terulang, Italia dan Inggris Bersaing Jadi Tuan Rumah Euro 2028

Pencabutan aturan berarti klub malam juga dapat dibuka kembali untuk pertama kalinya sejak lockdown Maret tahun lalu.

Tempat seperti teater dan bioskop juga akan beroperasi dengan kapasitas penuh.

Namun walaupun begitu, Perdana Menteri Boris Johnson yang sedang dalam isolasi karena positif Covid-19 menyatakan untuk tetap berhati-hati.

Pemerintah juga berharap bahwa peluncuran vaksin virus corona di Inggris dapat membantu melindungi negara bahkan ketika infeksi melonjak ke tingkat terakhir pada Januari.

Baca Juga: Kilas Balik Usai Laga Final Euro 2020 di Wembley yang Penuh Drama Pasca Italia kalahkan Inggris Dirumahnya

Jika kita tidak melakukannya sekarang kita harus bertanya pada diri sendiri, kapan kita akan melakukannya?" kata Johnson.

"Ini adalah saat yang tepat tetapi kami harus melakukannya dengan hati-hati. Kita harus ingat bahwa virus ini sedih masih di luar sana." tambahnya.

Jika vaksin terus terbukti efektif mengurangi kematian dan penyakit parah.

Maka keputusan Johnson dapat menginformasikan pendekatan negara-negara lain tentang vaksinasi untuk kembali normal.

Namun tetap saja hal ini tetap membuat kekhawatiran terutama varian baru yang mampu melawan vaksin dapat muncul.

Para ilmuwan internasional mengatakan bahwa pencabutan aturan pembatasan Covid-19 di Inggris termasuk protokol kesehatan disebut sebagai ancaman bagi seluruh dunia.

Para ilmuwan juga mengkritik keputusan pemerintah Konservatif.

"Saya tidak bisa memikirkan skenario baik yang realistis untuk keluar dari strategi ini, saya takut," kata Julian Tang, seorang ahli virologi klinis di University of Leicester.

"Saya pikir itu benar-benar tingkat seberapa buruk itu akan menjadi." tambahnya dikutip dari Al Jazeera.

Dibawah kegembiraan atas aturan tersebut, banyak juga yang tetap khawatir.

"Saya sangat bersemangat - tetapi dicampur dengan rasa malapetaka yang akan datang," kata Gary Cartmill berumur 26 tahun.

Kekhawatiran yang lain adalah kemungkinan varian super yang bisa muncul di Inggris jika tidak ada aturan pembatasan maupun pemakaian masker di negara tersebut.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x