Tolak Bantuan Kemanusiaan dari AS, Korea Utara: Ini Jelas Skema Politik Jahat

- 12 Juli 2021, 19:45 WIB
 Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, negaranya menolak bantuan kemanusiaan dari AS yang dianggap sebagai skema politik jahat/KCNA via REUTERS
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, negaranya menolak bantuan kemanusiaan dari AS yang dianggap sebagai skema politik jahat/KCNA via REUTERS /

 

 

SEMARANGKU – Korea Utara menolak bantuan kemanusiaan AS yang dianggap sebagai skema politik jahat untuk menekan negara lain.

Pada hari Minggu, 11 Juli 2021, kemenlu Korea Utara menyampaikan kritik terhadap bantuan AS yang mencerminkan niat tersembunyi.

Seorang peneliti di Asosiasi untuk Promosi Pertukaran Ekonomi dan Teknologi  Internasional, Kang Hyon Chol menyoroti bantuan kemanusiaan AS tersebut.

 Baca Juga: Kim Jong Un Kurus Signifikan, Rakyat Korea Utara Malah Menangis dan Patah Hati

Chol mengatakan praktik AS di seluruh dunia dalam memberikan bantuan menyertakan tujuan kebijakan luar negerinya atau tekanan pada masalah hak asasi manusia.

“Ini jelas mengungkapkan bahwa niat tersembunyi AS untuk menghubungkan bantuan kemanusiaan dengan masalah hak asasi manusia,” ujarnya, dikutip dari CNA 12 Juli 2021.

Lanjut Chol, bantuan kemanusiaan AS ini untuk melegitimasi tekanan mereka pada negara-negara berdaulat dan mencapai skema politik jahat.

Dia memberikan contoh menurunnya bantuan AS kepada pemerintah Afghanistan, dimana mereka menarik militernya dalam beberapa minggu mendatang.

 Baca Juga: Rakyat Korea Utara Menangis Mengetahui Jam Tangan Kim Jong Un Lebih Longgar, Ada Apa?

“Dalam praktik sebenarnya, banyak negara telah mengalami rasa pahit sebagai akibat menggantungkan banyak harapan pada bantuan kemanusiaan AS,” tambahnya.

Sementara itu, pemerintah AS mengatakan pihaknya mendukung bantuan kemanusiaan ke Korea Utara, tapi tidak ada upaya untuk memberikan bantuan langsung.

Sekutu AS, Korea Selatan telah berjanji akan memberikan bantuan kemanusiaan berupa vaksin virus corona jika diminta.

Beberapa analis Korea Utara berpendapat bahwa bantuan asing semacam itu dapat membuka peluang untuk pembicaraan diplomatik dengan negaranya.

Sejak tahun 2019, Korea Utara telah menolak sebagian besar bantuan dari pemerintah Korea Selatan dan AS.

Kementerian Unifikasi Korea Selatan mengatakan akan terus mencari cara untuk bekerja sama dengan dengan Pyongyang untuk memastikan kesehatan dan keselamatan di kedua Korea.

Sejauh ini Korea Utara hanya menerima setidaknya bantuan terbatas dari China dan Rusia.

Korea Utara tidak menunjukkan tanda-tanda ketertarikan publik pada bantuan baik itu dari Korea Selatan maupun AS.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah