Taliban Tidak akan Bantu Muslim Uyghur Setelah Mengatakan China adalah Teman

- 12 Juli 2021, 19:30 WIB
Ilustrasi gambar, Taliban Tidak akan Bantu Muslim Uyghur Setelah Mengatakan China adalah Teman
Ilustrasi gambar, Taliban Tidak akan Bantu Muslim Uyghur Setelah Mengatakan China adalah Teman /thedefensepost.com



SEMARANGKU – Taliban mengatakan dan melihat China sebagai teman bagi Afghanistan, mereka juga memberikan pandangannya kepada muslim uyghur di Xinjiang

Taliban juga menyakinkan China bahwa tidak akan menjadi tuan rumah bagi militan Islam Uyghur di Provinsi Xinjiang.

Penegasan tersebut dideklarasikan Taliban setelah mendapatkan kendali atas 85 persen wilayah Afghanistan.

Baca Juga: Presiden Turki Erdogan ke Afghanistan: Kami Bantu Amankan Bandara Kabul dari Taliban

China khawatir bahwa Taliban akan membuka jalan bagi Gerakan Islam Turkistan Timur (ETIM) yang berkaitan dengan Al-Qaeda dan menyebabkan pemberontakan di Xinjiang.

Sementara itu pihak Taliban berusaha menyakinkan mereka mengenai muslim Uyghur.

China khawatir jika berada di bawah pemerintahan Taliban, Afghanistan akan menjadi pusat bagi Gerakan Islam Turkistan Timur (ETIM).

ETIM merupakan pakaian separatis yang selaras dengan Al-Qaeda dan melancarkan pemberontakan di Xinjiang.

Baca Juga: China Tertangkap Kumpulkan DNA Jutaan Wanita Hamil untuk Merekayasa Virus Baru

Sementara itu juru bicara Taliban mengatakan bahwa China adalah teman bagi mereka.

Juru bicara tersebut juga menambahkan bahwa Taliban tidak akan lagi mengizinkan pejuang separatis muslim Uyghur China dari Xinjiang.

Yang sebelumnya dilaporkan bahwa beberapa diantaranya mencari perlindungan di Afghanistan untuk masuk.

Mereka mengatakan bahwa China adalah negara ramah dan mereka menyambut China untuk rekonstruksi dan mengembangkan Afghanistan.

"Jika (orang Cina) memiliki investasi, tentu saja, kami akan memastikan keselamatan mereka," kata Shaheen, juru bicara Taliban.

"(China dan Pakistan) perlu mempertahankan perdamaian regional bersama-sama. Masalah di Afghanistan adalah tantangan praktis yang dihadapi China dan Pakistan," kata Menteri Luar Negeri China.

Sementara itu, dikutip dari India Times bahwa penarikan dan kebangkitan pasukan Amerika terhadap Taliban harus secara strategis dapat menguntungkan China.

Hal tersebut karena Taliban berbagi hubungan dekat dengan Pakistan.

Baik Islamabad dan China khawatir ketika mereka menghadapi ancaman dari kelompok militan Islam yang merupakan bagian dari Al-Qaeda dan Taliban.

Sementara itu China berinvestasi dengan skala besar di Afghanistan karena negara tersebut mempunyai cadangan tembaga, batubara, besi, gas, emas, dan thorium terbesar di dunia.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x